Hewan endemik asal Indonesia yang suka menyendiri dan disebut oleh penduduk asli Pulau Komodo dengan nama Ora ialah spesies biawak besar yang berasal dari Rinca, Flores, Gili, Motang, dan Gili Dasima di Provinsi Nusa Tenggara Timur.Â
Awal Sejarah pendirian Pulau Komido ialah ada orang Eropa yang bernama Pieter Antonie Ouwens tahun 1910 menerbitkan sejumlah jurnal tentang biawan besar setelah menerima kulitnya dan munculnya kebedaraan komodo ialah terjadinya ekspedisi ke Pulau yang sekarang Pulau komodo oleh W. Douglas Burden pada 1926 dan ia yang memberi nama Komodo Dragon kemudian spesimen Komodo di awetkan menjadi dekorasi yang diabadikan di Museum Sejarah Alam Amerika.
Kadal terbesar dari spesies familia Varanidae ini beratnya mencapai 10kg dan panjangnya rata - rata 2 sampai 3 meter, yaitu sebagai karnivora yang menjadi salah satu hewan paling bersejarah dan terkenal di seluruh dunia. Binatang yang suka menyendiri ini habitatnya di pada rumput terbuka sabana dan hutan belukar terkadang suka bersantai di pesisir  pantai.
Pulau Komodo ialah pariwisata heritage yang menjadi pusaka budaya dan pusaka alam yang lebih memfokuskan terhadap lingkungan alam dan menjaga keseimbangan ekosistem. Finalis New Seven Wonders of Nature merupakan didirikan pada tahun 2980 yang letaknya tentu di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Provinsi yang mempunyai banyak pantai indah yaitu Nusa Tenggara Timur.
Suku Komodo, masyarakat yang bertempat tinggal di Pulau Komodo yang ingin disebut Ata Modo dan menyebut Pulau Komodo Tana Modo. Jumlahnya 143 pada tahun 1930 dan dalam kurun waktu 47 tahun meningkat menjadi 505 Jiwa.
Komodo menghuni dan berkembang biak di Pulau Komodo. Hingga Agustus 2009, ada sekitar 1.300 ekor komodo di pulau ini. Bersama pulau-pulau lain seperti  Rinca dan Gilimotan, jumlah totalnya mencapai sekitar 2500. Ada juga sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Weul di daratan Flores, kecuali di kawasan Taman Nasional Komodo.
Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Alam Manusia dan Biosfer oleh UNESCO pada tahun 1986. Pertama kali dipelajari secara ilmiah  oleh JKH Van Steyn pada tahun 1911, tujuan konservasi telah diperluas untuk mencakup semua keanekaragaman hayati, baik laut maupun darat. Taman Nasional Komodo memiliki tiga pulau besar, Komodo, Rinca dan Padar, serta banyak pulau kecil lainnya dengan luas daratan 603 km.
Luas total Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km. Ini akan diperluas menjadi 25 km (Pulau Banta) dan 479 km air laut, dengan total luas hingga 2.321 km. Â
Taman nasional ini telah menjadi tujuan wisata utama di Indonesia. Namun, sejak pandemi, jumlah pengunjung taman nasional ini turun 76%. %. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penutupan kegiatan untuk mencegah penularan Covid 19.
Menurut ksdae.menlhk.go.id, kawasan taman nasional ini merupakan rumah bagi beberapa flora dan fauna. Selain terkenal sebagai tempat tinggal komodo, kawasan ini juga memiliki 277 spesies lain yang hidup didalamnya. Fauna yang terdapat di tempat tersebut berasal dari kawasan Asia dan Australia. Terdapat 32 mamalia, 128 burung, dan 37 reptil. Selain itu ada juga 25 hewan darat dan burung yang termasuk dalam satwa dilindungi karena jumlah dan penyebarannya terbatas.
Beberapa hewan unik yang hidup di pulau ini antara lain, kakatua kecil kambul kuning, Blue white lipperd pit viper, pari manta raksasa, dan kuda liar.Â
Ekosistem Pulau Komodo juga sangat beragam, antara lain ekosistem  lamun, hutan mangrove, dan terumbu karang. Keindahan wisata pulau Komodo lainnya juga tercermin dari kekayaan bawah lautnya. Bahkan website kemenparekraf.go.id menyebut Komodo  sebagai tempat menyelam terbaik.
Kawasan ini merupakan pusat terumbu karang Asia-Pasifik, sehingga menawarkan pemandangan bawah laut yang indah. Menurut ksdae.menlhk.go.id, terdapat sekitar 253 terumbu karang dan 1000 spesies ikan yang melengkapi keanekaragaman hayati perairan.
Sebagai tempat wisata tentu ada tarif yang dipatok bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan ini. Untuk biaya wisata di Pulau Komodo ternyata sudah diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2014 dan Keputusan Dirjen PHKA Nomor: SK.133/IVSET/2014.
Keelokan serta keasrian Pulau Komodo terlihat juga dari Pantainya dan kekayaan bawah lautnya yang menjadi tempat diving terbaik dan menjadi jantun terumbu Karang Asia Pasifik.Â
Keanekaragaman hayati dan gugusan Pulau Komodo terdapat 5 destinasti Pantai yang sangat indah seperti Pantai Pink yang menjadi kekhasan warna pasirnya yang Pink, Gili Laba pulau cantik nan eksotik, Flores yang diartikan Bunga dalam Bahasa Inggris  yang memiliki sejarah unik dan masih banyak yang lainnya yang patut untuk dikunjungi!
Ayo keliling Indonesia, karena Indonesia ialah negara yang sangat patut untuk dikunjungi dengan keasrian alam dan keindahan uniknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H