Purwakarta - Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2024 memiliki warna yang sedikit berbeda dengan Tahun sebelumnya. Pemilihan kata “Jambore” bukanlah tanpa alasan.
Jambore yang berarti pertemuan besar biasanya digunakan dalam istilah kepramukaan, namun akhir-akhir ini kata Jambore tidak dikhususkan dalam kegiatan pramuka saja melainkan penggunaanya meluas untuk kegiatan yang lainnya.
Kembali lagi kepada Jambore GTK 2024 adalah pertemuan besar Guru dan Tenaga Kependidikan dari seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini puncaknya dilakukan di Jakarta Pada Tanggal 28 November 2024 dengan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Jambore GTK 2024 ini mengusung tema “Guru Hebat Indonesia Kuat”. Sebelum kegiatan puncak ini dilakukan terlebih dulu diseleksi guru guru dengan kategori guru inovatif dan guru dedikatif dari seluruh provinsi dan diambil satu terbaik untuk menjadi kontingen dari masing masing provinsi.
5 Besar Peserta Jambore GTK Hebat Dedikatif SMP Tingkat Nasional
- 1. Roli Stambo -Jambi
- 2. Mirnawati - Maluku Utara
- 3. Ade Umar Mustopa - Jawa Barat ( SMPN 2 SUKASARI PURWAKARTA)
- 4. Yohanes Kia Wuwur - NTT
- 5. Syahri Romadlon - Papua Pegunungan
Kegiatan seleksi ini sampai di tingkat provinsi karena di acara puncak hanya dipilih guru terfavorit berdasarkan video dan artikel yang ditulis ataupun dengan kegiatan lain.
Alasan tidak diambil yang terbaik lagi mengacu pada istilah diawal yaitu Jambore yang berasumsi bahwa semua peserta pada kegiatan ini adalah guru terbaik.
Kelima peserta ini mendapat kesempatan mempresentasikan perjalanan dan inovasi mereka selama menjadi guru di hadapan para peserta lain.
Ade Umar Mustopa, M.Pd adalah salah satu peserta dalam kegiatan Jambore ini setelah sebelumnya berhasil menjadi guru terbaik pertama untuk Provinsi Jawa Barat.
Ade Umar menceritakan bahwa kegiatan di jakarta lima hari. Pada hari pertama Panitia mengumumkan bahwa untuk lima besar berdasarkan video dan artikel yang ditulis sudah di pilih lima besar sehingga disiapkan untuk presentasi dan menceritakan kisahnya.
Ade Umar menjadi salah satu peserta lima besar dan berkesempatan tampil dan menceritakan perjalanan selama menjadi guru disekolahnya. “Sebuah kehormatan bagi saya untuk bisa berbagi dengan rekan rekan terbaik se Indonesia ini” tutur Ade Umar, Kamis (5/11/2024).
Pada hari kedua adalah acara puncak yang berlokasi di Jakarta International Velodrome yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia.
Presiden menyampaikan bahwa beliau sangat fokus terhadap pendidikan sehingga APBN 2025 yang paling banyak adalah sektor pendidikan.
Salah satu kebijakan yang akan dilaksanakan adalah menaikan penghasilan guru dan perbaikan ruang kelas di seluruh Indonesia.
Ade Umar yang merupakan guru SMP masuk kedalam bidang dikdas pada hari ketiga mengikuti edukasi budaya Indonesia.
Semua peserta di bidang dikdas ini diajak ke taman mini indonesia Indah (TMII) untuk melihat kekayaan budaya di nusantara.
“Luar biasa sekali Indonesia ini, betapa kita sangat kaya dilihat dari berbagai budaya, bahasa, pakaian, makanan, bangunan dan lainnya. Sangat beruntung saya bisa menjadi perwakilan jawa barat ini” katanya.
Acara hari ketiga dilanjutkan dengan mini projek yaitu peserta dikelompokan secara acak dan dibuat tantangan menyiapkan pembelajaran yang kaya akan literasi dan numerasi. Setiap kelompok memiliki soal yang berbeda namun semuanya saling berkolaborasi satu sama lain.
Kegiatan yang hanya dilakukan sekitar satu jam ini menghasilkan sebuah karya yang kreatif sekaligus menjadi bekal untuk dibawa pulang ke daerahnya masing masing untuk menjadi inspirasi dalam pembelajaran di kelas.
Pada hari ke empat merupakan acara penutup untuk kegiatan di GTK. Kegiatannyadi hadiri oleh Kepala Dirjen GTK, kepala masing masing bidang di GTK juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang sekaligus menutup kegiatan Jambore GTK 2024 ini. Hari kelima adalh kepulangan setiap peserta ke daerahnya masing masing.
"Pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Saya merefleksikan bahwa keterbatasan bukanlah sebuah alasan untuk berhenti melainkan sebuah kesempatan untuk melakukan inovasi terbaik sekaligus mendediksikan diri untuk mengabdi pada negeri. Saya di tempatkan di daerah terpencil jika dipandang oleh sebagian orang mungkin sebuah hal yang kurang mengenakan. Namun justru hal ini yang mengantarkan saya bertemu dengan orang orang hebat dari seluruh Indonesia," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H