Mohon tunggu...
Jurnaliska Pena Ardini
Jurnaliska Pena Ardini Mohon Tunggu... Guru - Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Profesional and Persuasive for primary education, detail on do something. Critical thinking, creativity, anda dynamic.someone who interest for learning something new, and social issue. Having knowledge in Tecnology especially for Cybersecurity lisence by Cisco Netwoking Academy and Data Analyst.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

8 Februari 2024   13:43 Diperbarui: 8 Februari 2024   13:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama kegiatan belajar dan memaknai filosofi pendidikan melalui pembelajaran Topik 2. Saya mendapatakn banyak ilmu dan juga pemahaman baru mengenai pentingnya memahami kondisi dan juga psikologi siswa atau peserta didik. Saya menjadi tahu bagaimana menempatkan diri saya sebagai seseorang yang tidak hanya berorientasi untuk dirinya sebagai seorang pengajar melainkan menjadi seorang pengajar dan juga pendidik bagi siswa yang saya ajarkan. Mengajar sekaligus mendidik adalah satu makna yang utuh yang menggambarkan proses pendidikan yang sebenarnya yang harus saya lakukakan dalam pembelajaran, setidaknya ada tiga hal yang menjadi kemajuan berpikir dari diri saya setelah mempelajari Filosofi Pendidikan Indonesia berlandaskan buah pemikiran Ki Hajar Dewantara ini, yaitu diantaranya :

Pemahaman Proses pemahaman berlangsung secara bertahap. Awal mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah ini. Saya menganggap bahwa menghayati filosofi adalah suatu hal yang dapat membuat mind blowing diri kita sendiri atas apa yang sudah saya pelajari dan tahu sebelumnya. Menggenai pendidikan, saya tidak berpikir mengenai seharusnya kita sebagai seorang calon guru menghayati dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara. Tetapi sesaat kemudian saya merasa bahwa filosofi pendidikan tidak hanya sebuah ilusi. Tetapi dengan adanya penghayatan atas nilai dasar-dasar memperlakukan peserta didik, tingkah laku, sifat, serta penghargaan kepada proses pembelajaran semakin meningkat.

Keteladanan Selanjutnya yaitu keteladanan yang bersumber dari Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Menurut KHD proses pendidikan yang mengadopsi gaya pengajaran dunia barat dengan regering,tucht,orde (Perintah,hukuman,dan ketertiban) tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Pendidikan yang seperti ini ia maknai dengan proses pengajaran yang memaksa tanpa memperhatikan kesesuaian dengan keragaman siswa.bahwa pendidikan harus menghamba pada murid, pendidikan berpusat pada murid (student centre), sehingga pendidik harus mengakomodir kebutuhan belajar anak, pendidikan yang bahagia dan menyenanangkan, bermain adalah kodrat anak, dengan permainan murid memperoleh pembelajaran yang mendalam. Pendidkan harus memerdekakan murid, Sudah semestinya kita menghayati filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai acuan kita dalam melaksanakan pendidikan di negeri ini. Supaya apa yang dikehendaki dan dicita-citakan oleh bangsa ini terwujud dengan sistem pendidikan yang mendidik menyeluruh.

Pembiasaan Proses pebiasaan atau sesuatu yang baim yang dilakukan secara rutin dapat dilakukan setiap hari sebagai suatu kegiatan yang bermakna adalah mengikuti cara pandang dari Ki Hajar Dewantara dalam mendorong upaya Pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Bentuk nyata dari pola pikir dan tingkah laku saya setelah memaknai pembelajaran pada topik ini ialah . Memikirkan Hak Banyak Orang dimana ini dapat saya biasakan dalam kehidupan sehari-hari bahwa apa yang kita putuskan apa yang kita lakukan mestinya mempertimbangkan bagaimana dampaknya bila diterapkan kepada murida atau lingkungan belajar murid saya * 2. Menghargai Budaya Daerah ini sesuai dengan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia yang mengakui pendidikan berbudaya yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran 3. Mandiri berkaitan dengan apa yang saya berikan apa yang saya fasilitasi kepada peserta didik bukan lagi sebuah dominasi tetapi sebuah fasilitas dan bimbingan kepada peserta didik 4. Mau Berkembang. Sifat agile ini patut dibiasakan supaya menjadi pribadi yang adaptif menyikapi perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun