Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dr. Yansen Tp, M. Si., Pastikan Rasda Pengganti Raskin

2 Desember 2015   16:40 Diperbarui: 5 Desember 2015   10:37 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dr. Yansen TP, M. Si. beserta Istri Ibu Ping Ding dan Ketua DPRD Malinau Wempi Mawa sedang berfoto dengan masyarakat."][/caption]

Tidak lama lagi Raskin (Beras Miskin) akan dihapuskan oleh Pemerintah Pusat pada tahun 2016, demikian pernyataan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani.

Menurut Puan,penghapusan tersebut diharapkan merangsang masyarakat untuk menuju swasembada pangan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Faktor yang membuat program raskin dihapus adalah banyaknya masalah-masalah dalam penyaluran. Dari jatah 15 kilogram beras yang seharusnya diterima, lanjut Puan, terkadang masyarakat yang berhak tidak menerima secara utuh.

Puan menambahkan, pada tahun 2016 mendatang, pemerintah berusaha keras akan berusaha keras MENCARI SOLUSI yang lebih baik untuk rakyat. Meski demikian, putri dari Megawati Soekarnoputri ini belum bisa menjawab kompensasi dari penghapusan program raskin.

Seorang Revolusioner Desa dari Malinau, Kalimantan Utara, Dr. Yansen Tipa Pada, M. Si., memberikan solusi untuk pengganti raskin yaitu RASDA (Beras Daerah)di Kabupaten Malinau. Ini bukan sekedar janji belaka tanpa bukti, tetapi akan dilaksanakan segera apabila terpilihnya beliau menjadi Bupati Malinau periode 2015-2020.

[caption caption="Beras Malinau Asli akan dipakai untuk program RASDA pengganti RASKIN"]

[/caption]

Menurut Dr. Yansen TP, M. Si, RASDA akan meningkatkan sector pertanian Malinau sehingga Dr. Yansen TP, M. Si. Meyakinkan masyarakan Kabupaten Malinau tidak usah kuatir dihilangkannya RASKIN oleh pemerintah pusat karena RASDA akan menjawab solusi tersebut.

Yang sudah pastinya RASDA ini akan berbeda dengan RASKIN dari bentuk kualitas berasnya jauh lebih baik dari Raskin. Rasda juga sekaligus akan mempromosikan beras Malinau yang tidak kalah baiknya dari beras-beras terbaik yang layak untuk dikonsumsi. Kalo ada yang lebih baik mengapa mempertahankan yang tidak baik ?

[caption caption="Dr. Yansen TP, M. Si. sedang melihat kualitas beras Malinau yang terbaik"]

[/caption]Bukan hanya itu, sector pertanian Kabupaten Malinau akan lebih maju dengan adanya Rasda. Lahan-lahan pertanian terbuka, lahan pekerjaan juga terbuka dan system mutualisme pun terjadi antara masyarakat petani dan pemerintah. Beras akan dibeli oleh pemerintah dan pemerintah membagikannya kepada masyarakat sehingga beras pun akan kembali dinikmati oleh masyarakat Malinau yang layak mendapatkan. Dan kalau perlu. Beras pun di ekspor kedaerah-daerah lainnya dari Malinau.

Bupati Malinau yang sedang mencalonkan kembali untuk menjadi Bupati Malinau periode 2015-2020 ini ini berkomentar dalam Akun Social Media kampanye-nya “YTP Idola Malinau”, bahwa Beras Daerah (Rasda) adalah solusi bentuk dari pengganti raskin, karena:

  1. Memberi tambahan penghasilan serta memperkuat ekonomi rakyat.
  2. Memberi beras yang berkualitas kepada masyarakat.
  3. Membebaskan masyarakat dari kemiskinan
  4. Meningkatkan produktifitas daerah.
  5. Memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah
  6. Menciptakan ketahanan pangan daerah
  7. Menciptakan Swasembada beras Malinau

Kiranya Pemerintah Pusat memperhatikan inovasi-inovasi yang dicetuskan oleh Dr. Yansen TP, M. Si. Dan mejadi salah satu solusi yang perlu dikembangkan oleh pemerintah pusat dalam mengganti raskin tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun