Mohon tunggu...
Suara Asap
Suara Asap Mohon Tunggu... Jurnalis - conten / copy writer

Iseng - iseng menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dampak Bagi Anak di Kala Orangtua Bercerai

9 Januari 2018   11:05 Diperbarui: 9 Januari 2018   11:41 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah ramai dibincangkan tentang gugatan cerai mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau bisa dikenal dengan Ahok terhadap istrinya Veronica Tan.

Kuasa hukum Josefina Agatha Syukur telah membenarkan akan hal ini. Bahkan Tarmuzi Panitera Muda Perdata PN Jakaarta Utara juga mengatakan hal yang sama dan telah menanda tangai berkas surat gugatan cerai sudah masuk diterima pengadilan.

Menurut psikolog  Livia Iskandar memberikan keputusan yang tepat kepada para orangtua jika ingin bercerai haruslah pasangan menempuh berbagai jalan demi demi menyelamatkan perkawinan. Ada baiknya sebelum memetuskan rencana tersebut, pasangan juga harus melakukan konseling bersama psikolog.

Hal ini sangat membawa dampak besar, jika pasangan sudah memiliki anak . karena jika anak mengalami hal itu, sebenarnya semua kejadian tetap menjadi ingatan pada diri anak, hal ini juga menjadi faktor resiko pada anak jika anak sudah tumbuh dewasan dan berumah tangga.

Dilandir dariCNNIndonesia, Biasanya anak akan memiliki kecenderungan tidak dapat mempertahankan relasi dengan pasanganya. Namun hal ini juga tergantung dengan kepribadiannya masing-masing. Bisa jadi dalam perceraian orangtua di masa lalu akan jadi sebuah pelajaran pada anak. Karena hal ini anak dapat berkaca dari pengalaman orangtua  dan anak dapat mempertahankan rumah tangga mereka.

Bagi pasangan yang sudah memiliki anak remaja dan sudah bisa memberika saran, sebaiknya keputusan untuk bercerai sebaiknya diskusikan dulu bersama-sama. Anak harus diajak berbicara, bahwa orangtua sudah berbagai cara, tapi teka berhasil menyelamatkan perkawinan sehingga memutuskan untuk bercerai.

Memberi pengertian pada anak jika bercerai sudah menjadi keputusan akhir. Reaksi pada anak pasti akan sedih dan sangat terkejut, bahkan dirianya sangat menolak akan hal itu. orangtua harus membicarakannya secara langsung kepada anak. Saat orangtua jelang proses penceraian ada baiknya keluarga itu membatu konseling untuk memndampingi keputasan mereka pada anak.

Orangtua haruslah memberikan pengertian yang sesuai dengan tingakat pemahaman pada anak. Agar anak juga bisa memahami keadaan yang sebenarnya dan bisa memberikan solusi yang tepat.

Psikologi anak mengatakan Jika keputusan itu berakhir pada perceraian maka anak akan tetap menjadi anak. Perlu adanya kekompakan dari orangtua bahwa ketika bercerai tetap menjadi ayah dan ibu bagi anak-anak.

Ditambahnya, demi menghindari dampak buruk pada anak adalah kebesaran hati bagi orangtua untuk tetap kompak dalam mengasuh anak. Hal ini untuk meminimalisir efek kehilangan pada sang anak. Untuk itu tidak ada istilah mantan ibu atau mantan ayah. Orangtua perlu merendam ego untuk support ke anak di berbagai momen berharga bagi anak seperti ulang tahun, anak tampil di sebuah acara, ikut lomba dan banyak lainnya.

Dari itulah orangtua belajar untuk mempunyai kesepakatan yang tepat untuk mengasuh anak-anaknya. Kekompakan orangtua sangat berharga dan diperlukan untuk menanamkan nilai -- nilai dasar bagi anak. Jangan sampai anak berada di atmosfer pengasuh berbeda seperti, ayang yang terlalu bebas dan ibu yang terlalu ketat mengatur. Hal ini dapat membingungkan bagi anak seperti 'ayah yang bilang begini lalu ibu bilang begini'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun