Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kami "Lengan Politik Masyarakat Sipil" Dengan atau Tanpa Putusan MK

8 Januari 2025   18:15 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Muhammad- https://www.harianumum.com/baca/jadwal-calon-insepwnden-dinilai-tak-sesuai-pkpu-partai-hijau-ancam-gugat-kpu-jakarta-ke-bawaslu 

Bukankah ini peluang pada 2029 jika Partai Hijau ingin mendaftar dalam pemilu?

Jadi dengan sejumlah kegagalan sejak Pemilu 2014, 2019, dan 2024, Partai Hijau Indonesia sudah pasti tidak akan menyerah dan akan berjuang untuk Pemilu 2029.

Saat ini, kami lebih siap. Kami sudah punya Platform Hijau yang berisi garis-garis besar program atau kebijakan yang berkelanjutan. Kami sudah mengerjakan dan terus memperbarui data induk Kabinet Hijau, yakni kandidat-kandidat para ahli dan profesional yang kami incar untuk menjalankan Republik Indonesia sesuai cita-cita kami - yang bersih, adil dan lestari. Soal peluang, kita kembalikan ke masyarakat sipil-nya: siap atau tidak?

Bagaimana juga dengan wacana Pilkada kembali ke DPRD?

Soal ancaman Pilkada kembali ke DPRD, bahkan Presiden akan dipilih melalui MPR serta kembali ke UUD 1945, dengan tidak meninggalkan kerja-kerja advokasi menentang semua rencana "back to orba" tersebut bersama masyarakat sipil, kami akan menyiapkan kandidat-kandidat DPD melalui jalur independen dari sekarang. Kami fokus menjalani peran kami dalam jangka menengah-panjang.

Nah untuk Partai Hijau Indonesia sendiri bagaimana peluangnya untuk berkiprah karena generasi Z sudah mulai besar sudah banyak yang peduli soal lingkungan?

Harapan pada generasi muda tak pernah pudar, namun saat ini penting untuk memahaminya bukan dari segi afirmasi tapi juga dari segi "keadilan antar generasi". Ini artinya, bencana pendidihan global yang sedang berlangsung ini menjadi tanggungjawab seluruh generasi.

Percuma saja kita punya generasi muda potensial kalau tidak nyambung dengan generasi tua yang bebal dan tamak. Jadi, sebenarnya, pencoleng-pencoleng demokrasi selalu ada di tiap generasi, tapi jangan takut, kami terus mencatat para pejuang yang sesungguhnya, dan calon pemimpin masa depan di setiap generasi.

Irvan Sjafari

Foto:

John Muhammad  https://www.harianumum.com/baca/jadwal-calon-insepwnden-dinilai-tak-sesuai-pkpu-partai-hijau-ancam-gugat-kpu-jakarta-ke-bawaslu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun