Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Antonia Anetha Binar Bulan, Jamu adalah Biodiversitas Tanaman Obat Kita

3 Januari 2025   22:09 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonia Anetha Binar Bulan ketika terpilih menjadi Duta Jamu Indonesia 2024-Foto: Dokumentasi Pribadi

Indonesia harus bersyukur bahwa masih ada generasi Z yang mencintai budayanya bahkan mengadakan riset agar produk budayanya berpotensi dikenal dunia.  Salah satu dari  generasi Z itu adalah mahasiswi Jurusan Kimia Universitas Diponegoro Antonia Anetha Binar Bulan yang terpilih menjadi  Duta Jamu Indonesia 2024 pada 16-17 Desember 2024 lalu.

Dara disapa Bulan ini bercita-cita untuk mempromosikan jamu ke panggung global, sekaligus juga melakukan inovasi melalui penelitiannya agar kemasan jamu tidak terkontaminsais bakteri tanpa mengorbankan kualitas jamu itu sendiri.

"Kemasan antibakteri ini menggunakan polimer yang mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada jamu," ujar Bulan kepada saya, 3 Januari 2025 melalui Whatsapp.

Menurut Bulan, jamu bukan saja soal produk kesehatan, tetapi juga cerminan biodiversitas tanaman obat Indonesia. Berikut petikan wawancara Bulan dengan saya sebagian untuk Kompasiana dan sebagian untuk Cakrawala.

Bagaimana ceritanya bisa menemukan kemasan antibakteri untuk menjaga keamanan dan kualitas jamu agar tahan lebih lama? Inspirasinya dari mana?

Kemasan antibakteri untuk jamu terinspirasi dari kebutuhan untuk memperpanjang umur simpan jamu tanpa mengorbankan kualitas jamu itu sendiri.

Inspirasi ini saya dapatkan dari latar belakang saya sebagai mahasiswi s1 kimia yang aktif melakukan studi dan pertukaran pelajar kolaborasi riset seputar topik ini. Kemasan antibakteri ini menggunakan polimer yang mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada jamu.

Dengan cara ini, jamu tetap aman dan kualitasnya terjaga lebih lama. Kami saat ini sedang dalam tahap pengembangan prototype untuk menguji efektivitas kemasan ini.

Rencananya ke depan bagaimana? Apakah akan membuat produksi jamu sendiri? 

 Ke depan, saya berencana untuk kolaborasi dengan dewan jamu untuk terus mendorong pengembangan produksi jamu dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan kualitas.

Mungkin juga akan bekerja sama dengan produsen dan industri jamu yang sudah berpengalaman untuk menghasilkan produk dengan standar yang lebih tinggi dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Kami juga tertarik untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas jamu dan memperkenalkan jamu Indonesia ke pasar internasional.

Bagaimana ceritanya Bulan sampai jatuh hati pada jamu? 

Saya pertama kali mengenal jamu sejak kecil karena jamu selalu ada di rumah sebagai bagian dari tradisi keluarga. Semakin lama, saya semakin tertarik dengan khasiat alami jamu yang berasal dari tanaman-tanaman tradisional Indonesia.

Jamu favorit saya adalah jamu kunyit asam, karena rasanya yang segar dan manfaatnya yang banyak, terutama untuk antiinflamasi.

Yang menarik dari jamu adalah kekayaan bahan alami yang terkandung di dalamnya dan bagaimana jamu bisa menjadi alternatif kesehatan yang ramah lingkungan.

Serta latar belakang filosofi di belakangnya yang sudah turun temurun, yaitu Djampi Oesodo yang mengacu pada kesadaran, energi, dan materi untuk mencapai dan memelihara kesehatan.

Sebagai Duta Jamu, apa yang akan Binar lakukan? Apa potensi dari jamu Indonesia untuk bisa dikembangkan? 

Sebagai Duta Jamu, saya ingin memperkenalkan jamu Indonesia ke dunia internasional dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan bahan alami.

Potensi jamu Indonesia sangat besar, mengingat kekayaan biodiversitas tanaman obat yang kita miliki. Pengembangan produk jamu dengan kemasan yang modern, serta memperkenalkan jamu kepada generasi muda, bisa menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan permintaan terhadap jamu. Dengan kualitas yang terus ditingkatkan, jamu Indonesia bisa bersaing di pasar global.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun