Layanan musik dan video streaming kondang dunia Sportify menobatkan penyanyi Amerika Taylor Swift sebagai Artis Top Global Sportify 2024 dengan 26,6 miliar streaming. Â
Ini capaian kedua bagi artis penyanyi Amerika kelahiran 13 Desember 1989 karena pada 2023 Â juga menjadi Artis Top Global Sportify dengan 26,1 miliar streaming. Pendeknya penyanyi dengan kekayaan bersih USD1,6 miliar ini menduduki puncak tangga lagu dunia.
Namun di sisi lain Swift juga mendapatkan posisi nomor satu oleh Carbon Market Watch sebagai pada peringkat pertama dengan emisi karbon tertinggi di dunia.
Carbon Market Watch  memperkirakan  perjalanan pribadi maupun tur Swift menggunakan  jet pribadinya menghasilkan 8.300 ton emisi karbon pada 2022.
Bukankah  jejak karbon yang diberikan Swift pada bumi ini sama dengan 1.800 kali lipat emisi tahunan rata-rata manusia, 576 kali lipat orang Amerika dan sekira seribu kali lipat orang Eropa.
Baca: Taylor Swift Top Poplluter Â
Guru Besar Riset Pariwisata dan Ekologi Manusia  dari  Universitas Linnaeus Stefan Gossling bersama rekan-rekannya dalam penelitiannya bertajuk  "Private Aviation is a Growing Contribution to Climate Change" yang dimuat di Jurnal Nature 7 November 2024 mengungkapkan penerbangan pribadi di seluruh dunia memberikan kontribusi  sebesar 15,6 Metrik Ton (MT)  emisi karbon pada 2023.Â
Setiap penerbangan pribadi bertanggungjawab atas 3,6 ton CO2, menurut tim peneliti. Sekira separuh penerbangan pribadi atau 47,4 persen memiliki jarak tempuh 500 km.
Gossling dan timnya melakukan kalkulasi  emisi CO2 sektor ini, menggunakan data pelacak penerbangan dari platform ADS-B Exchange untuk periode 2019 hingga 2023.
Waktu penerbangan untuk 25.993 pesawat pribadi dan 18.655.789 penerbangan individu pada tahun 2019-2023 dikaitkan dengan 72 model pesawat dan konsumsi bahan bakar rata-ratanya.
Gossling menyampaikan penerbangan pribadi bermotifkan rekreasi, seperti 1.846 penerbangan pribadi untuk menonton Piala Dunia Fifa 2022 di Qatar, atau Festival Film Cannes, hingga jalan-jalan di Pravis dan Spantol pada musim panas.
Bahkan penerbangan pribadi ironisnya juga untuk menghadiri konferensi iklim COP28 di Dubai, Forum Ekonomi Dunia di Davos.
"Sekelompok kecil orang yang sangat kaya, karena gaya hidup dan investasi mereka, mendorong emisi naik dengan cukup cepat," ucap Gssling seperti dilansir The New Scientist.Â
Emisi karbon meningkat sebesar 46% antara tahun 2019-2023, dengan ekspektasi industri akan pertumbuhan yang kuat. Regulasi diperlukan untuk mengatasi dampak iklim yang semakin meningkat pada sektor ini.
Goslling dan timnya juga memperikan emisi karbon  yang dikeluarkan keseluruhan penerbangan komersial global yaitu antara 892--936 Mt karbon dioksida (CO2) pada2019.
Dia menuturkan hanya sebagian kecil dari populasi dunia beraktivitas dengan transportasi udara. Penerbangan kelas premium menyumbang 5 hingga 9 kali lebih intensif karbon dibandingkan penerbangan kelas ekonomi.Â
Jadi menurut para peneliti untuk merancang  kebijakan transportasi mendatang agar mengurangi dampak lingkungan perlu mempertimbangkan kompleksitas pertumbuhan, distribusi geografis dan intensitas energi.
Gossling mengingatkan penggunaan pesawat pribadi hanya melibatkan 256 ribu individu setara dengan 0,003 persen populasi dewasa global dan memiliki kekayaan bersih rata-rata USD123 juta dan kekayaan gabungan USD31 triliun.
Analisis menunjukkan bahwa emisi global terus tumbuh, dan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh orang-orang terkaya.
Studi yang dilakukan Gossling memperkuat laporan Transport Enviroment pada 27 Mei 2021, yang menyampaikan emisi karbon dari jet pribadi dari Eropa meningat 1 persen natara 2005 dan 2021, lebih daripada emisi penerbangan komersial.Â
Jet pribadi memberikan imbas  tidak proporsional terhadap lingkungan. Hanya dalam satu jam, satu jet pribadi dapat mengeluarkan dua ton emisi karbon. Padahal rata-rata orang di  Uni Eropa  mengeluarkan 8,2  ton CO2 selama setahun penuh.
Pada 2019, sepersepuluh dari semua penerbangan yang berangkat dari Prancis menggunakan jet pribadi, setengahnya menempuh jarak kurang dari 500 km.
Laporan itu menyangkan jet pribadi dua kali lebih mungkin digunakan untuk perjalanan yang sangat pendek atau kurang dari 500 kilometer di Eropa dibandingkan dengan penerbangan dalam penerbangan komersial.
Transport Envroment menyebut jet pribadi membuat polusi 5 hingga 14 kali dibanding pesawat komersial, serta lima puluh kali berpolusi dibanding kereta api.
Jadi memang sudah saatnya orang-orang merasa super kaya untuk melakukan perjalanan yang bisa dilakukan penerbangan komersial biasa, untuk menahan diri tidak lagi menggunakan jet pribadi. Â
Irvan Sjafari
Â
Foto: https://www.airport-technology.com/features/how-bad-are-private-jets-for-the-environment/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H