Di mata beruang kutub hidup semakin sulit. Es yang dipijak lebih cepat mencair hingga sulit mencari makanannya, yaitu anjing laut yang sudah berimigrasi. Â Beruang kutub jantan mati merana setelah gagal memangsa walrus yang begitu kompak membangun benteng pertahanan.
Kisah di Kutub Utara terus berlanjut, Sang betina dan dua anaknya meneruskan kehidupannya dengan penuh tanda tanya. Mereka berada seperti yang dinyatakan Bapak Evolusi: Charles Darwin: Survival of The Fittest. Â Bertahan atau punah.
Di Afrika, gajah harus menempuh perjalanan jauh  untuk mencari air di Delta Okavango di negara Bostwana. Perjalanan sulit menempuh padang pasir yang makin meluas. Kawanan gajah ini harus berhadapan dengan singa yang kelaparan dan berhasil membunuh seekor gajahnya.
Di lautan, Induk  Ikan Paus bungkuk bersama anaknya harus menempuh perjalanan 400 mil ke antartika  dengan risiko berhadapan dengan predatornya  ikan hiu. Ikan paus ini mencari plankton dan krill (semacam udang). Seperti halnya beruang kutub, gajah, ikan puas bungkuk ini meneruskan keberlangsungan jenisnya dengan tanda tanya, dengan semakin menipisnya makanan mereka.
Ini tiga tokoh utama dalam film Earth, sebuah film dokumenter  karya Alastair Fothergil, Mark Linfield dengan pengisi suara Patrick Steward yang saya kenal sebagai kapten Jean Luc-Picard dalam serial Star Trek The  Next Generation.  Film documenter yang saya tonton 5 Mei 2008  ini mengungkapkan imbas dari pemanasan global.
Bila Bumi  dibiarkan terus terluka, maka ketiga tokoh utama ini akan punah.  Earth sudah mengeluarkan peringatan dengan bukti nyata, jauh sebelum perjanjian Paris 2015 tentang upaya berbagai negara di dunia untuk mengatasi perubahan iklim dan konferensi perubahan iklim yang digagas PBB yang sudah berlangsung ke 29 yang telah berakhir 22 November 2024 juga dengan hasil tanda tanya.
Aspek sinematografi luar biasa. Â Saya menyatakan kekaguman pada cameramen tentunya harus sabar dan pembuatan film documenter butuh lima tahun. Â Tentunya juga penyuntingannya.Â
Saya suka adegan ketika bebek belajar terbang, angsa-angka yang melewati Pegunungan Himalaya, kera babon yang takut air adalah para peran pembantunya alami dan tentunya tidak diarahkan harus didapat dengan penuh kesabaran.
Patrick Stewart menurut saya pas sebagai narator. Dia adalah kapten kapal Bumi di alam semesta. Kata-kata bijaknya: belum terlambat melakukan sesuatu. Â Saya menonton film ini bersama enam orang lainnya di sebuah bioskop di mal mewah. Mudah-mudahan bukan menjadi representase jumlah orang yang peduli pada bumi yang terluka dibanding yang tidak peduli.
Dari tujuh orang, enam lagi usianya sekitar sepuluh hingga lima belas tahun di bawah saya waktu itu. Para aktivis lingkungan waktu itu juga berusia 20-30 tahunan dan mungkin mereka sadar bahwa merekalah yang mewarisi Bumi dan juga anak-anak mereka. Bahkan semakin banyak aktivis lingkungan hidup berusia 20-30 tahunan dan senior mereka 40 tahunan.
Earth bukan film propaganda dan hanya mempertontonkan gambar yang berbicara. Â Saya ingat sebagai penonton Planetarium di TIM waktu masih kecil.
Kalau di Planetarium  saya menyaksikan gambaran luar angkasa  yang maha luas, maka Earth mengajak saya dalam perjalanan yang menakjubkan ke dalam keagungan alam, merasakan ketahanan, dan juga kerapuhan, kehidupan di Bumi.
Apa yang diungkapkan dalam Earth masih terjadi sekarang dan relevan untuk Indonesia. Para gajah di Sumatera bingung karena wilayah tradisional tempat mereka melintasi sudah beurbah menjadi kebun sawit atau pemukiman manusia  padahal mereka berpindah untuk mencari tempat untuk mandi. Â
Sejumlah satwa liar demi "Survival of The Fittest" masuk ke pemukiman manusia untuk mencari makan, bahkan seperti monyet ekor panjang di sekitar Bandung Utara, Lembang  dan di Yogyakarta tak segan mengemis dan setengah memaksa pada manusia, karena makanan di hutan habis.  Â
Pada 2008 ketika rilis, Earth mengajarkan bumi sedang terluka dan saat ini film alam itu masih relevan karena bumi sudah terluka lebih parah.
Irvan Sjafari
Untuk event Donasi Bareng KOMiK
Sumber Foto:
https://www.metacritic.com/movie/earth/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H