Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Keren, Sepak Bola Pun Jadi 'Nasionalisme' Gaul

21 November 2024   22:54 Diperbarui: 22 November 2024   02:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia 2024  Sumber gambar: https://bola.okezone.com

Timnas Indonesia untuk AFF 2010 Sumber Foto: https://bola.okezone.com
Timnas Indonesia untuk AFF 2010 Sumber Foto: https://bola.okezone.com

Itu catatan saya di diary empat belas tahun yang silam.  Sekarang fenomena yang sama terlihat ketika Timnas Indonesia menunjukkan prestasi yang lebih meningkat di tingkat Asia di Babak Ketiga Kualisifikasi Penyisihan Piala Dunia 2026.  

Indonesia bisa menahan Arab Saudi 1-1, Bahran di pertandingan tandang, lalu menang menahan seri Australia 0-0 dan menang atas Arab Saudi 2-0 pada 19 November lalu di GBK.  Sekalipun Indonesia kalah 1-2 di kendang China dan 4-0 oleh Jepang, marahkah supporter Indonesia?

Saya kira nggak. Sama seperti empat belas tahun lalu yang penting sudah usaha dan tidak lagi "main-main".  Saya kira banyak supporter yang tahu Jepang memang kuat dan sudah setara Tim Eropa dan Arab Saudi juga tim kuat. Waktu nobar dekat rumah Indonesia kalah 4-0, tidak ada yang maki-maki. Mereka tetap mengidolakan Timnas. 

Saya kira juga walaupun Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026, namun dengan upaya maksimal para supporter tidak akan marah dan mencaci.  Berada pada posisi tiga dan empat dan harus berjuang lagi menjadi untuk merebutkan sisa tiket menjadi tanda upaya maksimal itu.

Sama seperti empat belas tahun lalu selebrasi Marselino Ferdinan juga menjadi ikon dan viral mengingatkan pada selebrasi Irfan Bachdim. Sejumlah nama pemain Timnas Indonesia lainnya seperti Maarten Paes, Kevin Diks juga jadi idola.  Timnas Sepak Bola Indonesia kembali jadi harapan yang membanggakan rakyat Indonesia.

Apa boleh buat sepak bola adalah budaya populer dan mempunyai daya pikat yang luar biasa, bahkan bukan tidak mungkin menjadi magnet bagi para politisi juga untuk ikut nimbrung.   Seperti yang sudah-sudah prestasi atlet Panjat Tebing yang sudah terbukti mendunia, pelan-pelan menggeser prestasi bulutangkis yang agak meredup, jadi  tenggelam dalam hingar bingar sepak bola.

Tidak ada salah dengan naturalisasi kalau tujuannya membangkitkan rasa kebanggaan.  Saya pernah kemukakan hasil wawancara dengan pemain Kamerun yang main di salah satu klub di Indonesia era 1990-an bahwa fisik orang Indonesia tidak terlalu cocok untuk sepak bola, namun untuk bulutangkis memang memungkinkan.  

Jadi naturalisasi adalah jurus yang saya sendiri tidak menduga dilakukan PSSI  untuk menutup kekurangan itu. Hasilnya memang tim-tim Timur Tengah jadi ketar-ketir karena mereka juga punya fisik besar-besar.  

Terkait dengan nasionalisme gaul ini, penampilan Yura Yunita, idola saya menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, Tanah Airku, sangat menyentuh. Saya dan beberapa netizen lega ketika Yura Yunita memilih lagu nasional dan tidak menyanyi lagu cinta-cintaan menghibur penonton seperti dilakukan artis sebelumnya tidak kalah menghiburnya.

Yura Yunita bahkan memakai kaos Timnas dengan bagian bawah kain tradisional ciri khasnya ketika di panggung. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran bahwa menyanyi lagu nasional itu menjadi gempita pada momentumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun