Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pesan dari Banjir Bandang Spanyol dan Fujiyama untuk COP29

12 November 2024   15:03 Diperbarui: 12 November 2024   15:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam memberikan tanda berikutnya nun jauh dari Spanyol.  Pada awal Oktober seharusnya puncak gunung tertinggi di Jepang, Fujiyama sudah mulai  tertutup salju.  Namun hingga Oktober berlalu masyarakat Jepang terperanjat puncak gunung dengan ketinggian 3,776 meter ini  tidak bersalju dan terlibat botak dari kejauhan.

Fujiyama Tanpa Salju-Sumber Foto: earth.com
Fujiyama Tanpa Salju-Sumber Foto: earth.com

Sejak pencatatan dimulai pada 1894, ini adalah waktu terlama tidak turun salju.  Pada 1955 dan 2016, waktu terlama munculnya lapisan salju pada 26 Oktober. Badan Metereologi Jepang baru mengumumkan turunnya salju pai hari 7 November 2024, hingga mencatat rekor turunnya salju terlambat sepanjang sejarah.

Pada 2024 ini, Jepang memang diterpa musim panas ekstrem.  Selama Juni hingga Agustus suhu udara  naik sebesar 1,76 derajat celcius lebih tinggi dari rata-rata musim panas.  Otoritas Jepang mencatat sebanyak 74 kota mengalami suhu lebih dari 30C selama minggu pertama ktober. Bahkan terjadi sengatan panas antara Juni hingga September yang membuat 252 jiwa meninggal.

El Nino  menghangatkan permukaan air di Samudra Pasifik bagian timur  hingga mendongkrak suhu menjadi lebih tinggi.

Pada 11-22 November 2024 ini  digelar pertemuan besar PBB yang dikenal sebagai Cop29 untuk  membicarakan tentang perubahan iklim di Kota Baku, Azerbaijan.  Pembicaraa tahun ini menjadi penting karena iklim sudah memicu bencana mulai dari kebakaran hutan di Australia, menghilangnya salju di Fujiyama Oktober lalu dan banjir besar di Spanyol.

Para ahli memproyeksikan pada 2024 ini suhu 1,5 derajat Celcius di atas rata-rata pra industri sudah terlewati. Hingga diperlukan langkah bersama untuk membatasi kenaikan suhu ini. Namun terpilihnya  kembali Donald Trump menjadi presiden AS ke 47 membuat optimisme meredup.

Para pemerhati dan aktivis iklim tentunya mengingat  ketika Trump memimpin AS pada 2016, dia menyatakan perubahan iklim sebagai sebuah penipuan terbesar sepanjang sejarah.

Selain itu agenda untuk mengatasi dampak perubahan iklim juga bakal terhambat karena adanya konflik geopolitik di Gaza dan Ukraina.

Jika COP29 Tidak memberikan keputusan yang signifikan, maka target yang disepakati secara global untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5C  terancam gagal.  Jika  ambang batas yang jika dilewati akan menyebabkan kerusakan iklim yang dahsyat. 

Tentunya tanda dari alam berikutnya bisa jadi lebih hebat dari banjir bandang di Spanyolnya atau hilangnya salju di Fujiyama. Kedua fenomena ini menjadi pesan yang harusnya cukup bagi para peserta COP29.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun