Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung 1969, Heboh Dampak Judi Buntut

11 November 2024   11:32 Diperbarui: 11 November 2024   11:46 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak yang masih duduk di bangku SLTP/SLTA ini diserahkan kepada Bipapta Kobes Bandung untuk kemudian diajukan ke pengadilan anak-anak.

Dalam pemeriksaan pendahuluan anak-anak itu mengaku dijanjikan memperoleh 12,5% dari uang yang mereka dapat dari mengedarkan kupon.  Menurut anak-anak uang yang didapat untuk membeli keperluan sekolah. Hal ini menadakan kesulitan ekonomi membuat kalangan bawah memakai jalan pintas untuk mendapatkan uang.

Namun  pemeriksaan anak-anak bungkam mengenai siapa bandarnya. Hanya saja ada yang mengatakan bandar-bandar berdikari pada pemasangan terbatas.  Dalam pemeriksaan sidang sejumlah kupon untuk barang bukti di pengadilan. Itu artinya perjudian dilakukan secara 'geriliya' dan menjadi masalah sosial di tahun-tahun berikutnya tidak saja di Jakarta dan di Bandung.

Irvan Sjafari

Referensi:

Seri Tempo, Ali Sadikin, 2023.

https://www.kompas.id/baca/arsip/2019/01/05/habis-nalo-terbitlah-harapan

https://www.kompas.id/baca/arsip/2020/03/28/judi-antara-legal-dan-ilegal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun