Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lutung Kasarung, dari Tradisi ke Film dan Budaya Pop

1 November 2024   21:26 Diperbarui: 3 November 2024   16:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iklan film Loetoeng Kasaroeng di sebuah buklet-Sumber Foto: Javaansche Sage 1927

Lutung Kasarung versi 1952 menggambarkan Purbararang, ditaktor kejam dan kata-katanya merupakan undang-udang harus dipatuhi. Purbararang mengusai sebagian besar pejabat karena kekejamannya bukan karena sikap tegas.

Sementara di akhir cerita Purbasari justru memberikan pengampunan terhadap kakaknya dengan memberi hukuman pembuangan juga pada saudara perempuannya yang berkomplot. Sementara Indrajaya dihukum jadi tukang rumput.

Namun Lutung Kasarung 1952 mendapat sejumlah kritikan. Majalah Aneka edisi 20 Juni 1953 menyoroti film itu dari segi soundtrack, di mana setelah adanya nyanyian dan musik Sunda yang mengiringi beberapa adegan, masuk lagu "Ave Maria" dan "Pagan Love Song". Lalu mengapa tidak "Es Lilin"? Paguyuban Sunda menurut Pikiran Rakjat 14 April 1954 mengkritik film itu karena adanya adegan mistis yang bisa bertentangan dengan kebudayaan Sunda.

Era 1980-an

Pada 1983, Lutung Kasarung kembali dirilis dibintangi Enny Beatrice, Johan Saimima, Erna Santoso, Avent Christie, Godfried Sancho Opening scene Guru Minda ingin mendapatkan perempuan secantik ibunya Sunan Ambu dikutuk jadi lutung dan turun ke bumi dari kahyangan. Pengambilan gambar dilakukan di kawasan Cirebon-Subang. Agak anehnya pakaian rakyat Galuh ada yang pakai sarung model sekarang. Namun menurut budayawan Sunda Chye Retty Isnandes sarung adalah budaya Nusantara dan terekam dalam sisindiran Sunda. 

Maklumat Raja menyerahkan kekuasaan pada Purbararang putri tertua dari selir, sementara menunggu Purbasari menjadi lebih dewasa. Sayangnya Purbararang menyalahgunakan wewenang itu dan memerintah secara lalim.

Raja dan permaisuri tidak mengetahui hal itu dan pergi bertapa. Penyebab konflik sebetulnya antara keabsahan atau legitimasi kekuasaan penerus antara anak tiri dari selir dengan anak sah dari permaisuri. Itu dilontarkan Purbararang dalam sebuah percakapan.

Setelah berkuasa Purbararang dan saudara-saudara yang lain merundung Purbasari. Purbararang minta bantuan Indrajaya untuk menyingkirkan Purbasari.

Dalam versi 1983 ini Purbararang didukung seorang dukun penyihir yang membuat wajah Purbasari jadi buruk hingga bisa diusir. Purbararang ingin berkuasa, tidak hanya ingin jadi penguasa wali.

Ketika memerintah, Purbararang digambarkan meningkatkan pajak untuk meningkatkan pendapatkan kerajaan. Cara yang paling klise menggambarkan pemerintahan yang lalim.

Sementara dalam pembuangan di hutan Purbasari bertemu Lutung Kasarung dan bersatu karena senasib, saling jatuh cinta. Lutung Kasarung membantu mengobati wajah Purbasari. Mereka kemudian perhitungan dengan rezim Purbararang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun