Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tujuh Tahun Sabers Pungli Berjuang Lestarikan Sungai dan Mata Air di Kota Batu

13 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 13 Oktober 2024   08:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya pribadi gerakan lingkungan hidup  akar rumput sangat menarik karena dipastikan berangkat dari kesadaran bahwa mereka yang tinggal di lingkungan yang mengalami akibatnya jika lingkungan hidup dan ekosistemnya rusak.

Salah satu komunitas  pelestari yang  menjadi perhatian  saya dalah Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli) di Kota Batu, Jawa Timur. Pada 2024 ini komunitas ini memasuki usianya yang ke tujuh tahun.

Beberapa catatan saya menunjukkan komunitas Sabers Pungli memberikan kontribusi yang luar biasa. Misalnya bertepatan dengan World Water Forum 2024 Sabers Pungli berhasil mengungkapkan data Kota Batu memiliki 273 mata air yang patut dijaga kelestariannya demi keberlanjutan kehidupan kota itu sendiri.

Sebelumnya pada 2019 Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) mengapresiasi Kota Batu dengan memberikannya reward sebagai Duta Air dalam Hari Air Sedunia se-Jawa Timur. Kalau untuk membersihkan sungai dan kali sudah berapa ratus kali dilakukan selama tujuh tahun.

Menurut saya Sabers Pungli tampaknya menyadari bahwa yang berharga di masa depan bukanlah minyak bumi  atau gas alam, apalagi emas tetapi adalah air bersih.  Kota Batu sebagai salah satu areal yang belum terlambat untuk pelestarian mata air, sekaligus mengatasi masalah lingkungan hidup lainnya seperti sampah, karena populasi penduduknya belum terlalu besar. 

Sebagai catatan gerakan ini swadaya sama sekali tidak ada anggaran dari Pemerintah Kota Batu. Gerakan ini perlu didukung oleh komunitas lain yang bisa melakukan penghijauan, saya kira sudah ada Alamku Hijau dan satu lagi adalah gerakan urban farming. 

Kota Batu jangan malu mencontek Kota Bandung dengan gerakan Kang Pisman (pisahkan sampah) dan Buruan Sae (urban farming) dan mensinergikan keduanya.  

Bedanya Kota Bandung cukup terlambat memulai program ini  (dengan kondisi sampah dan sumber air bersih makin terancam) dan Kota Batu belum kalau dilaksanakan sekarang.

Inisiators Sabers Pungli Herman Aga, sekaligus seorang seniman dan Wakil Ktua Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu menyampaikan Sabers Pungli berawal dari gerakan kesadaran terlibat Air Bicara.

Gerakan ini  kemudian bertransformasi menjadi gerakan sosial Sabers Pungli pada 2017, adalah sebuah gerakan penyadaran melalui seni dan ekologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun