Kota Batu mempunyai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim  di Junrejo Kota Batu, yang juga berfungsi sebagai edukasi, pertanian berkelanjutan.Â
Muhammad Daffa Andhika Farandy bersyukur bahwa di wilayah Malang Raya telah hadir kawasan hutan sekaligus pertanian yang kaya akan varietas tanaman.Â
Daffa termasuk di antara 19 mahasiswa Agroteknologi, Universitas Brawijaya angkatan 2024 yang mendapatkan kesempatan mengunjungi Kampus 3 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki)Â yang terletak di Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Di atas hamparan hutan seluas 3 hektar ini terdapat banyak pohon buah dari berbagai jenis mulai dari alpukat alligator, nangka, kelengkeng hingga beringin. Â Terdapat juga hamparan hutan bambu untuk melindungi konservasi mata air di kawasan itu. Â Pohon-pohon ini sudah ditanam sejak beberapa tahun yang lalu dan kini mulai menunjukkan hasilnya.
Kunjungan mereka melakukan pengamatan terhadap obyek pertanian berkelanjutan. Â Menurut Daffa, pertanian ini menggunakan bahan alami untuk mengoptimalkan hasil panen.
"Mengoptimalkan sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan ini kami temukan di Hutan UIN Maliki Kampus 3 ini," ungkap Daffa ketika saya hubungi, 13 September 2024.
Lanjut Daffa, target yang ingin dicapai sebagaimana konsep pertanian berkelanjutan terhadap serangan serangga yakni adalah meminimalisir penggunaan pestisida yang dapat mempengaruhi ekologi pertanian
Mereka ditugaskan untuk mencari tiga  interaksi antara tanaman dengan faktor abiotik maupun biotik, yang terletak pada dataran tinggi dan menengah. "Kami sedikit kesulitan untuk mencari spesimen karena bisa jadi kurang nya varietas tanaman yang ada, namun di hutan UIN banyak sekali varietas tanaman yang dibudidayakan," kata Daffa kagum. Â
Banyak pengetahuan baru yang didapati calon-calon sarjana pertanian ini, misalnya bagaimana mengetahui umur pohon nangka secara langsung dan lebar dari naungan daun nangka tersebut.
Para mahasiswa itu bisa mengetahui bagaimana lebah bersarang dan sekaligus mendapatkan edukasi dari aktivis lingkungan  Fitri Hariyanto yang karib disapa Cak Ndan.