Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Selamatkan Terumbu Karang, Cegah 'Kiamat' dari Laut

25 Agustus 2024   22:37 Diperbarui: 31 Agustus 2024   14:51 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi terumbu karang di salah satu sudut titik selam Bhayangkari, Desa Barat Lembongan, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2017). (Foto: KOMPAS)

Situs ZME Science juga menyatakan lautan sebagai penyerap karbon kini menanggung beban  berat, karena 22 juta ton emisi harus diserap setiap hari berimbas membuat air semakin asam. 

Hal ini membuat banyak kehidupan laut, seperti terumbu karang terancam. Jika terumbu karang mati, begitu juga ribuan spesies yang bergantung padanya.  Kalau kiamat ini terjadi maka satu miliar manusia di seluruh dunia juga akan merasakan akibatnya.

Coral Reef Watch dari National Oceanic and Atmospheric Administration di Amerika Serikat pada April 2024 seperti dikuti dari The Guardian  menyebutkan pemanasan global mengakibatkan terumbu karang terdampak pemutihan massal keempat di seluruh dunia.  

Pemutihan global pertama kali terjadi pada 20 persen terumbu karang di lautan. Kedua terjadi dalam 2010 menyebabkan 35 persen dan ketiga dan keempat pada 2014 dan 2017 mencapai puncak pada angka 56 persen.

Dalam artikel itu disampaikan Dr Lorenzo lvarez-Filip, seorang ilmuwan karang di Universitas Otonom Nasional Meksiko bernama Dr.Lorenzo Alvarez-Filip  melakukan pengamatan serius terhadap fenomena pemutihan karang di  Puerto Morelos dekat Cancn, kawasan utara dari Sistem Terumbu Karang Mesoamerika.

Kawasan yang diamati membentang dari Meksiko hingga Honduras, Guatemala dan, di Belize dinyatakan sebagai warisan dunia. Daerah yang sebelumnya tidak pernah mengalami kematian karang massal. 

Pada 2018 dan 2019 sekitar 80 juta karang diperairan Meksiko mati.  Mengerikan. Dia memproyeksikan kematian karang di areal ini akan terus berlanjut.

Penelitian Terumbu Karang di Indonesia

Transplantasi terumbu karang oleh organisasi SeaSoldier-Foto: Koleksi SeaSoldier
Transplantasi terumbu karang oleh organisasi SeaSoldier-Foto: Koleksi SeaSoldier

Sebagai contoh betapa pentingnya terumbu karang, Yunita Vernandha dan Nirmalasari Idha Wijaya dalam tulisannya di Jurnal Perikanan Ibrahimy  2023 menuturkan di perairan Gili Labak, Madura, terumbu karang menjadi habitat bagi 300 karang, 200 jenis kan hingga spesies seperti moluska, spons, alga dan sebagainya.

Di antaranya yang khas perairan itu adalah aemon laut berbentuk bunga hingga clownfish yang beranekaragam warna, mulai merah, putih, hitam, kuning dan kombinasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun