Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dellie Threesyadinda: 80 Persen Faktor Keberhasilan Panahan adalah Mental

22 Agustus 2024   22:08 Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dellie Threesyadinda-Foto: https://palapanews.com/2018/08/25/lebih-dekat-dengan-dellie-threesyadinda-atlet-panahan-indonesia/

Selain panjat tebing olahraga Indonesia yang popularitasnya  melesat di kalangan generasi Z dan generasi milenial adalah panahan. Atlet panahan Indonesia Dellie Threesyadinda membenarkan hal ini, bahkan itu terjadi sejak lama ketika panahan sebagai olahraga Sunnah Rasul digaungkan. Panahan juga menjadi ekstra kurikuler di sejumlah sekolah.  Keberadaan sekolah panahan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Peraih medali emas Asian Granpix 2013 di Bangkok, Thailand, Archery World Cup Antalya 2016, Medali emas dan perak di Sea Games 2013 menjadi raihan putri dari pemanah legendaris Indonesia Lilies Handayani. Sang Mama adalah peraih medali perak Olimpiade Seoul 1988 bersama Nurfitriyana  dan Kusuma Wardhani dalam nomor beregu putri menjadi legenda.

"Indonesia punya potensi untuk meraih prestasi dunia namun banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar mencapai prestasi seperti Olimpiade1988, sekalipun Indonesia sudah bisa bersaing di tingkat dunia.  Teknis sudah maju, hanya patut dicatat 80 persen keberhasilan adalah mental," tutur kelahiran 12 Mei 1990 yang karib disapa Dinda ini.

Berikut wawancaranya dengan saya sebagai blogger di Jurnal Gemini, Kompasiana dan jurnalis di Cakrawala melalui sambungan telepon, 21 Agustus 2024.  

Menurut Dinda benar nggak sih olahraga panahan semakin populer di kalangan masyarakat, ditandai dengan munculnya tempat latihan memanah di  berbagai tempat? 

Sangat benar sekali olahraga panahan sangat populer, apalagi olahraga panahan sebagai kegiatan ekstra kuruikuler di berbagai sekolah di Jawa Timur, setahu saya di Jakarta.  Saya terlibat di sekolah panahan, namun ini punya Mama Lilies Handayani.  

Nama sekolah itu  Srikandi Archery  School  menurut  saya profil murid dari pelajar hingga mahasiswa, dari kelas hobi namun ada yang ingin menjadikannya sebagai prestasi. Cabang Srikandi Archery School tidak hanya di Surabaya, tetapi juga di kota-kota lain. Kami punya murid sekitar 150-an. Saya nggak incharge di sana, yang incharge adik saya.

Apa yang membuat olahraga panahan menairk bagi generasi Z dan juga generasi di bawahnya, pengaruh fim, prestasi atlet atau apa?

Awalnya memang film "3 Srikandi" mempunyai pengaruh.  Tetapi sebenarnya jauh sebelum itu panahan juga sudah populer sebagai eksra kurikuler. Informasi yang digaungkan bahwa panahan adalah olahraga Sunnah Rasul punya pengaruh.  Awalnya mereka melihat olahraga panahan adalah hal yang unik, tetapi begitu terjun mereka menjadi kecanduan.

Usia minimal berapa yang sebaiknya memulai olahraga memanah?  Apakah usia di atas 50 tahun tidak terlambat menekuni memanah? 

Usia lima tahun juga bisa.   Saya sendiri  mulai memanah usia lima tahun.  Batas usia maksimal tidak ada, asalkan masih bisa menarik busur.  Panahan itu juga  butuh indurence (kesabaran) karena berada di lapangan itu bisa enam jam hingga dibutuhkan konsentrasi. Panahan itu butuh fokus, ketika menjalani kita lebih tenang. 

Bagi Dinda sendiri apa asyiknya memanah itu? 

Semakin saya melakukan panahan, semakin saya mengenal diri saya sendiri. Memanah itu mengajarkan kita untuk mengalahkan ketakutan di diri kita sendiri.

Bagaimana prestasi atlet panahan Indonesia dalam berapa tahun terakhir ini menurut catatan Dinda?  Apakah cenderung stabil?

Kalau dibilang stabil tidak juga.  Belum bisa menyamai Olimpiada 1988.  Namun kalau ada peningkatan iya. Misalnya, Dianda Choriunnisa masuk perempat final Olimpiade Paris 2024 juga sudah bagus.  Jadi butuh waktu dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.

Butuh sinergi antara Perpani dan Pemerintah untuk memfasilitasi, seperti dukungan peralatan dan pengiriman ke berbagai event dunia untuk menambah pengalaman bertanding. Atlet panahan dari negara lain juga makin maju setiap tahun dan boleh dibilang sekarang rata kekuatannya.

Benarkah regenerasi tidak masalah mengingat populernya olahraga panahan?  Apa sih sebetulnya harus dilakukan Perpani dan Pemerintah memanfaatkan tingginya animo untuk olahraga panahan?

Dari segi regenerasi memang memunculkan banyak atlet baru. Saya masih turun di Pra PON sudah lihat sudah banyak wajah baru. Jadi regenerasi sudah mulai jalan. Apa yang dilakukan pengurus Perpani baru dipimpin Pak  Arsyad Rasyid juga ada kemajuan mengirim perwakilan berbagai event dunia.

Hanya saja memang 80 persen keberhasilan olahraga panahan adalah pada mental.  Teknik sudah meningkat, tinggal mental trainning-nya harus ditingkatkan.

Catatan saya dari segi science Korea Selatan maju pesat. Mereka sudah punya teknologi yang bisa mengetest peralatan panahan sudah sempurna,

Sekarang aktivitas Dinda di panahan bagaimana? Pada 2024 ini mau melakukan apa? 

Saya pelatih Tim Pelatda Jawa Timur  untuk PON. Saya lagi menikmati masa instirahat sebagai atlet.  Target di PON Aceh sama seperti PON kemarin. Sebagai catatan Jawa Timur meraih 7 emas, 2 perak dan jadi juara umum.

Irvan Sjafari

Sumber Foto:

https://palapanews.com/2018/08/25/lebih-dekat-dengan-dellie-threesyadinda-atlet-panahan-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun