Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Yura Yunita, Marathon, Viral Nggak Bisa, Naik Gunung, Apa Lagi?

18 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 18 Agustus 2024   22:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yura Yunita adalah penyanyi yang tidak saja kreatif membuat lagu, tetapi juga kreatif membuat citra dirinya dalam berbagai aktivitas di luar menyanyi.

Saya menemukan sejumlah karya ilmiah yang menjadikan lagu-lagu yang dinyanyikan penyanyi kelahiran 9 Juni 1991 ini sebagai tema penelitiannya sebagai bentuk pengakuan sendiri terhadap eksistensi Yura sebagai penyanyi. 

Yang teranyar dari Peneliti dari Fakultas Ilmu Komunikasi  dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Rina Ardita Pebriani dan Wida Yurawanda (2024) menyampaikan Yura Yunita lewat lagu  mengungkapkan  berbagai persoalan terkait kesehatan mental yang banyak terjadi pada masyarakat kita, seperti rasa tidak nyaman, perudungan, prasangka, tidak percaya diri.

Adegan dalam video klip "Tutur Batin" yang menampilkan orangtua yang memuji seorang anak perempuannya yang prestasinya dinilai lebih membanggakan keluarga dan mengabaikan anak yang lain, tanpa menyadari hal itu berdampak pada kejiwaan anaknya adalah contoh yang dinyatakan kedua peneliti ini.

Mereka yang berada dalam tekanan hidup yang tidak tertahankan tersirat dengan cerdas lewat lirik "Kaki mungilku yang terus menahan beban".  Lewat lirik menurut kedua peneliti Yura menyuarakan manusia punya keterbatasan dalam menghadapi masalah hidup.

Hal senada juga dikatakan Mufidah Khoirun Nisa dalam skripsinya (2023) bahwa "Tutur Batin" menyuarakan betapa mudahnya bagi orang untuk tidak menghargai diri sendiri dan dipaksa untuk seperti orang lain.

Dua karya ini menyatakan bahwa dari segi komunikasi Yura Yunita sudah mampu membuat lagu yang mengungkapkan apa yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Latar belakangnya sebagai sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran mungkin membantu dia menyampaikan pesan-pesan yang cukup berat ini dengan cara yang lebih bisa dicerna orang awam.

Kini pada 2024 ini Yura Yunita membuat terobosan komunikasi yang mungkin secara tak sengaja memperkuat popularitas dia dengan mempopulerkan  "Gak Bisa Yura" yang menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Namun sebetulnya "Gak Bisa" ini terlontar dari lirik lagu "Risalah Hati" dari Dewa 19, yang dinyayikan ulang oleh perempuan kelahiran 9 Juni 1991 ini. 

Sebetulnya "Risalah Hati" juga menggambarkan persoalan psikologis, yaitu soal perjuangan dari manusia yang berakhir dengan kegagalan.  Pesan ini sebangun dengan lagu-lagu Yura yang membuatnya terus bisa berdialog dengan penggemarnya.  Hebatnya beberapa tokoh publik ikut terpengaruh mempopulerkannya. 

Asal muasalnya ternyata dari lagu legendaris Dewa 19, "Risalah Hati". Yura Yunita menyanyikan lagi lagu ini dengan caranya. Dalam lagu ini terdapat lirik "Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta,".

Hanya saja, saya menilai kepiawaian Yura memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook,  TikTok dan platform media sosial lainnya pada Agustus ini membuatnya semakin kokoh di blantika musik Indonesia.

Di luar menyanyi aktivitas Yura Yunita main tenis, ikut Marathon di Tokyo serta rutinitas lari  hingga semangatnya naik Gunung Prau yang disampaikan lewat instagran, juga bentuk komunikasi yang baik.

Praktisi Public Speaking dan Personal Branding  dari Bandung Rhyma Permatasari menilai apa yang dilakukan Yura dalam menampilkan video klip, memviralkan lirik lagu, hingga aktvitas fisik merupakan kebiasan konsisten yang relevan dan khas dari seorang  Yura Yunita sebagai  public figur dengan profesionalnya sebagai penyanyi

"Yang Teh Yura lakukan baik kok, malah bisa memotivasi juga yang lain ikut serta jadi seorang yang positif seperti beliau," ujar alumni Fakultas Psikologi Universitas Maranatha ini ketika saya hubungi, 17 Agustus 2028.

Yura sendiri terkait posting soal naik gunung ini dikaitkan dengan perayaan Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 79, dalam instagramnya mengatakan:

Pagi di gunung, malam di panggung. Semoga kita selalu bisa merdeka melakukan hal-hal yang kita cintai. Merdeka menjalani hidup sesuai passion. Sudah bisa? Kalimat ini pas  dan sebangun yang dinyatakan Rhyma Permatasari.

Jadi saya sebagai penggemarnya menunggu apa lagi yang akan dilakukan Yura Yunita berkomunikasi dengan publik. Dalam hal ini saya menilai  sejak dia memperkenalkan "Balada Sirkus" pada awal karirnya sekitar 10 tahun silam hingga saat ini selalu memberikan inovasi yang penuh kejutan. 

Irvan Sjafari

Sumber:

Pebriani, R. A., & Wirawanda, Y. (2024). Representasi Pesan Mental Health Pada Lagu "Tutur Batin" dan "Jalan Pulang" Karya Yura Yunita. 50-64. Jurnal Komunikasi Nusantara, Vol. 6 No. 1 (2024)

Khoirun Nisa, Mufida, "Representasi Perempuan dalam Video Klip Tutur Batin Karya Yura Yunita (Analis Semiotika John Fiske), Skripsi sarjana  Program Studi  Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun