"Kukang ini mencari makan menyeberang dari habitat jika pakannya tidak mencukupi lagi.  Sebagai satwa arboreal kukang menyukai memanjat, mereka tidak bisa membedakan pohon, tiang atau menara listrik  yang digunakan untuk bergerak. Apa pun yang tinggi  mereka panjat," ujar Endi ketika saya hubungi 8 Agustus 2024.
Nasib kukang mirip monyet ekor panjang juga dibenarkan Endi. Â Alobi pernah menerima laporan ada sekelompok monyet ekor panjang masuk ke perumahan.Â
"Pas kita lihat memang perumahannya dibangun di daerah yang seharusnya menjadi habitat monyet. Hingga menjadi tanda tanya apakah monyet yang masuk ke perumahan atau perumahannya yang masuk ke habitat monyet. Itu akan menjadi dua sisi yang berbeda," jelas Endi.
Di Bangka semenjak banyaknya kerusakan dan penyempitan habitat. Imbasnya, kasus satwa keluar habitat atau masuk ke pemukiman di setiap tahunnya cenderung meningkat juga.
Untuk mencegah kasus tidak keluar habitat yang pastinya habitatnya yang harus dijaga, jika habitat bagus satwa nggak akan keluar habitat  karena semua tercukupi dan pakan alami juga tersedia.
Hal senada juga dinyatakan  staf pengajar Program  Studi Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Prodi KSDA Unmuh Babel) Randi Syafutra alasan Kukang Bangka masuk rumah warga  sederhana  mencari makan.Â
Kelekak, habitat mereka tidak setiap musim menyediakan buah.  Jadi mereka harus keluar.  Sebagai primata aboreal mereka menggunakan tiang listrik dan kabel untuk pindah karena tidak ada jembatan kanopi untuk mereka di Bangka. Masalahnya, tiang listrik dan kabelnya  tidak ramah primata, bukan saja kukang tetapi juga untuk monyet.
"Pada 2018 saya melakukan penelitian ketika kukang bangka  terancam karena banyak dicari orang dijadikan peliharaan. Saya pernah menemukan mereka yang memelihara kukang menganggap memeliharanya seperti kucing, cukup dikasih makan seperti kucing. Padahal yang namanya satwa liar mempunyai risiko menularkan zoonosis pada manusia dan sebaliknya satwa bisa mati karena stres," jelas Randi kepada saya, 8 Agustus 2024
Randi menyatakan hasil studinya kukang itu kerap ditemukan pada pohon nangka, pisang, karet, cempedak, rambutan.
Habitat kukang hingga saat ini terfragmentasi menjadi kebun sawit, pertambangan illegal timah dan perumahan penduduk.  Hingga kini populasi kukang Bangka masih dalam kajian.  Sayangnya belum ada upaya pemerintah yang serius untuk menyelematkan kukang Bangka dari kepunahan  termasuk juga regulasi yang mendukungnya.
Irvan Sjafari