Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Paty Dina, Nyanyi Jazz Butuh Skill Khusus

7 Agustus 2024   11:39 Diperbarui: 7 Agustus 2024   16:30 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jazz menjadi sesuatu yang menarik buat Paty karena sejak kecil dianggap sesuatu yang selalu ditunggu-tunggu dan menyenangkan sama orang tua.  Rutin diajak untuk menonton Java Jazz oleh orang tua sejak 2010 kalau tidak salah.

Bagaimana perkembangan musik jazz di Bandung yang didominasi musik pop? Bahkan ada penyanyi yang tadinya jazz akhirnya bergeser ke pop? Apakah memang begitu ruang untuk penyanyi jazz? Khususnya di Bandung?

Menurut Paty yang penyanyi yang benar-benar Jazz saat ini adalah Natasha Elvira, Ardhito Pramono, Agis Kania, Dua Empat. Di Bandung memang dominasi musik popnya sangat kuat karena paling mudah dicerna dan ditirukan. sedangkan Jazz seringkali tidak dimengerti karena banyak progresi nada yang dianggap rumit.

Tetapi untuk para musisi, Jazz seharusnya menjadi seperti sebuah permainan untuk diulik lebih lanjut karena memang membutuhkan skill khusus, tidak hanya dari sekedar bisa main musik, tetapi harus konsisten belajar dan terus mengolah diri

Paty Dina ini anak kuliahan ya? Seperti banyak penyanyi Bandung yang punya latar belakang pendidikan tinggi. Apakah pendidikan perguruan tinggi berpengaruh pada musisi, paling tidak mindset?

Menurut saya pendidikan tinggi merupakan penunjang supaya dapat berpikir kritis dan bijak dalam mengambil keputusan sehari-hari. Seperti apa goals yang dituju, bagaimana kita harus bersikap di depan publik, termasuk bagaimana menghargai diri sendiri di mata orang-orang yang hendak "membeli" jasa musik.

Meskipun akhirnya mungkin realita dan keberuntungan membawanya ke karier lain atau genre lain.

Apa yang menyebabkan banyak musisi yang lahir di Bandung, apakah memang kotanya memungkinkan untuk itu? Banyak kampus, lingkungannya yang cukup sejuk? Apakah perkembangan kafe dan spot main musik bertebaran ikut mendukung?

Saya sendiri kurang tahu kenapa banyak musisi yang lahir di Bandung, ha.. ha..ha, mungkin karena minat yang tersalurkan dengan baik. Spot bermain musik ikut menjadi pendukung untuk bermain tentu saja. Tetapi beberapa kendala sering ditemui dalam penghargaan pemain musik di Bandung, hal ini harus ikut menjadi perhatian bagi musisi maupun peminat musik.

Paty Dina juga menekuni keroncong, bagaimana juga perkembangan keroncong di Bandung, setahu saya ada Keroncong Tujuh Puteri. Apa asyiknya keroncong dan juga klasik bagi Patty?

Kebetulan sekarang sudah tidak lagi mengikuti perkembagan musik keroncong di Bandung maupun di Indonesia secara menyeluruh. Tetapi keseruan dalam menyanyikan keroncong selaras dengan menyanyikan musik klasik. Keduanya butuh teknik suara falset (seringkali disebut sebagai suara kepala).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun