Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Formal untuk Mindset, Pendidikan Nonformal untuk Lifeskill

16 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 16 Juli 2024   10:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menulis dengan TOR dari Kompasiana terkait apakah pendidikan formal cukup bagi anak-anak kita dan bagaimana dengan pendidikan non formal.

Jawaban saya, pendidikan formal itu penting.  Saya sedang riset untuk berdasarkan penelusuran pemberitaan di berbagai media massa cetak maupun media daring, bahwa musisi dan band yang sukses di Kota Bandung datang dari latar belakang perguruan tinggi.

Risa Saraswati yang kondang dengan Danur Universe-nya, tetapi dia juga musisi dengan band Sarasvati adalah alumni Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pasundan.  Yura Yunita adalah lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Pidi Baiq penulis Dilan juga musisi adalah lulusan ITB,  Budi Dalton adalah lulusan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra adalah contoh-contohnya.

Jumlah musisi yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Bandung ini jumlahnya ratusan.  Bahkan kampus juga tempat lahirnya sejumlah band di Bandung dan umumnya berawal dari indie.

Selain musisi,  banyak wirausaha di Kota Bandung lulusan atau pernah kuliah di universitas atau akademi. Weny Windya Hapsary salah seorang pendiri Imah Batik membenarkan pendidikan formal bisa memberikan pengaruh yang penting dalam membentuk mindset wirausahawan.

"Walapun pendidikan formal tidak selalu menjadi faktor penentu utama mejadi wirausawan, tapi melalui pendidikan formal kita terbiasa untuk mengembangkan keterampilan dasar seperti keterampilan berpikir akademis, kritis dan analisis, keterampilan membangun profesionalisme, keterampilan interpersonal dan membangun jejaring juga," ujar alumni Kebidanan Universitas Padjadjaran ini ketika saya hubungi 16 Juli 2024.

Menurut dara yang disebut Indy, dalam dunia bisnis adalah bagaimana kita melihat potensi dan peluang.  Orang yang berpendidikan lebih mampu melihat hal tersebut dengan wawasan yang lebih luas dan komprehensif. Hanya saja untuk menjadi wirausaha perlu mental, ketekunan serta terus belajar.

Pengamat kewirausahaan  sekaligus owner sebuah UMKM  di Bandung Arief Y Rukmana membenarkan lulusan perguruan tinggi saat ini memiliki peran besar untuk  menjadi seorang wirausaha,  jika didukung juga dengan kurikulum kewirausahaan dalam perkuliahan.

"Tidak jarang di universitas-universitas besar membuat konsep lulusan nya adalah mencetak entrepreneur, technopreneur hingga sociopreneur," ujar Arief, ketika saya hubungi, 15 Juli 2024.

Perbedaan wirausaha yang lulusan perguruan tinggi ataupun yang pernah masuk perguruan tinggi berdasarkan fakta-fakta  mereka lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini, di era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun