Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menunggu Kehadiran Partai Hijau Indonesia di Pemilu

10 Juli 2024   23:09 Diperbarui: 10 Juli 2024   23:16 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sehingga memang basis Partai Hijau Indonesia masih sangat kecil yaitu beberapa komunitas dan NGO-NGO lingkungan yang mendukungnya," kata pria yang karib disapa Bang Leo ini.

Apakah sudah ada partai-partai yang memperdulikan soal lingkungan? Setidaknya di kalangan lesgislator?

Menurut Leo, memang ada kaukus hijau multi partai di DPR RI. Tapi masih sangat kecil dan pengaruhnya sangat terbatas atau hampir tidak ada.

Di platform banyak partai di Pemilu lalu dapat ditemukan referensi-referensi kepada pembangunan berkelanjutan, transisi energi, pengurangan emisi karbon dan sebagainya. "Tapi bisa dibilang tidak ada program politik yang kongkrit dari mereka sampai saat ini," imbuh Leo.

Sementara aktivis Partai Hijau Indonesia John Muhammad  membenarkan isu lingkungan kerap diabaikan oleh para  calon legislator. Bahkan waktu Pilpres kemarin perdebatan soal lingkungan hidup tenggelam.

"It is impossible mengharap rezim hari ini punya kesadaran krisis iklim karena  ditopang oleh oligarki berbasis pengusaha energi kotor. Intervensi sih terus kami lakukan tapi itu tak cukup, karena sifatnya responsif (pemadam kebakaran)," ujar John Muhammad ketika saya hubungi 1 Juni 2024 melalui whatsapp.

John Muhammad tidak yakin oligarki tidak paham krisis iklim. Mereka paham terutama terkait peluang bisnisnya, namun keliru menilai krisis iklim.  

Sementara sukses Die Grunen (Partai Hijau Jerman) bisa besar karena proses panjang. Tapi hari ini mereka mengalami dilema serius dari kondisi konflik Ukraina  dan Palestina.

Krisis di Ukraina membuat mereka menggunakan kembali batu bara dan  Palestina membuat mereka terjebak trauma sentimen anti-semit. Meski begitu, sikap mereka tetap paling kritis di antara parpol di Jerman," ucap John Muhammad.

Kepada Balairung Press pada Februari 2024, John mengungkapkan sejarah  panjang partai hijau.  Sekitar 1998 bersama teman-temannya sesama pencinta alam membentuk partai hijau, namun terkendala waktu hingga tidak bisa ikut pemilu.

Kemudian pada 2004-2005 dia memprakasai membuat blok hijau lintas partai yang punya perhatian soal lingkungan hidup seperti yang dilakukan Cortez di Amerika Serikat membuat green deal.  Namun ini pun gagal. Hingga pada 2012 John dan teman-temannya mendeklarasikan Partai Hijau Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun