Sebelum masuk Program Studi Agribisnis , Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Padjadjaran Prili Alisha menganggap pertanian hanya sebagai "mesin penyedia pangan" dengan konotasi yang tradisional. Namun setelah menempuh kuliah, mahasiswi angkatan 2022 ini mengetahui  agribisnis berbicara dari hulu ke hilir, yang mana cakupan luas ini memuat beberapa subsistem dari pengadaan, on farm, agroindustri, hingga ke tahap pemasaran.
Pada Juni 2024  ini Kanal Media Unpad merilis  Prili Alisha, bersama kawan-kawannya, Dira Purwasih (Agribisnis), Prili Alisha (Agribisnis), Rizqia Nadira Ronaldo (Agribisnis), M. Yasyfa Kusumadinata (Teknologi Industri Pertanian), dan Stanislaus Adhi Pramudya (Agroteknologi) menemukan pupuk organik yang ramah lingkungan  yang terbuat dari bonggol pisang dan kulit udang, yang kemudian mereka beri nama sebagai Pupukin!
Menurut dara kelahiran Bandung 4 Juni 2004 ini produk ini  mampu memperlambat pelepasan  nutrisi  yang dibutuhkan tanaman ke tanah.  Imbasnya frekuensi untuk melakukan pemupukan menjadi berkurang.  Hasilnya Pupukin! memberikan manfaat optimal bagi tanaman.
Nah, Prili sebagai juru bicara timnya menjelaskan apa produk ini, hingga pertanian yang ramah lingkungan.  Dia bersama kawan-kawannya memperbanyak jumlah milenial anak bangsa yang sadar bahwa mereka menjadi masa depan bumi untuk tetap nyaman didiami semua mahluk hidup.  Jika gagal, mereka dan keturunannya yang akan menanggung akibatnya.
Berikut petikan wawancaranya dengan saya melalui Whatsapp untuk Kompasiana dan narasinya untuk media saya Cakrawala, pada 27 Juni 2024.
Bagaimana ceritanya sampai punya ide menghadirkan Pupukin? Kok Prili dan kawan-kawan bisa menjadikan bonggol pisang dan kulit udang sebagai bahan pupuk?
Awalnya Pupukin! tercetus dari tugas kuliah yaitu projek membuat bisnis inovasi. Akhirnya kami berembuk dan menyatukan beberapa pengetahuan yang kami miliki untuk membawa Pupukin! Ke jenjang PKM-Kewirausahaan. Bersama ketua Tim, Dira Purwasih dari Agribisnis, ditemani Rizqia Nadira yang juga berasal dari Agribisnis, Stanislaus Adhi dari Agroteknologi, dan M. Yasyfa dari Teknologi Industri Pertanian didampingi Bu Vira Kusuma Dewi, M.Sc., PhD sebagai dosen pembimbing.
Keberlimpahan bonggol pisang menjadi concern kami mengingat Jawa Barat menjadi penghasil limbah bonggol pisang terbesar di Indonesia dan lokasi kampus kami yang terletak di Kabupaten  Sumedang memiliki potensi limbah bonggol pisang yang belum dimaksimalkan potensinya.
Kami memutuskan menggunakan kulit udang sebagai bahan biomaterial alami yang membantu pelepasan pupuk secara perlahan sehingga memberikan efek slow release kepada tanaman.
Apa sudah diriset sebelumnya?