Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perpustakaan Nasional Ruang Kerja Favorit Aku

26 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 26 Juni 2024   11:17 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini hanya ada dua tempat yang paling menarik bagi aku untuk menjadi ruang kerja di luar kantor dari rumah (Work from home), yaitu Perpustakaan Nasional di Salemba Lantai 7 dan satu lagi Perpustakaan Nasional Merdeka Selatan Lantai 12 dan 12 A.

Keduanya leluasa dan ruangannya besar dan yang penting ada tempat untuk charge  baterai laptop atau sambil ngecharge plus wifi gratis.  Syarat utama ruang kerja bersama atau coworking space.

Kalau di Perpustakaan Nasional Salemba Lantai 7 kelebihannya bagi aku, bisa sambil membaca koran jadul dan sambil mencari bahan untuk membuat tulisan di Kompasiana di luar tugas kantor. Tidak ada masalah, kedua-duanya bisa aku kerjakan dan aman.

Kelebihannya, pengunjungnya terbatas dan "orang-orangnya itu-itu saja", pasti kalau tidak sejarawan, petugas riset yang meneliti sejarah.  Petugas mudah mengenali, karena ada scan barcode yang harus dilakukan pengunjung.

Kalau mau rehat setelah tiga jam di depan laptop tinggal turun minum kopi yang tidak jauh dari gedung lalu naik lagi.  Untuk makan siang tidak jauh berjalan.  Kalau ingin salat bisa turun dan ada musala dengan gedung tempat lantai 7 itu.

Laptop aman untuk ditinggal di meja, tidak ada yang usil  karena kami pengunjung saling tahu sama tahu. Namun sebaiknya memberitahu petugas biar bisa dipantau. Sekalipun dititip ke pengunjung yang ada di meja yang sama juga bisa, karena tidak akan bersama turun.

Hanya saja waktunya tidak terlalu leluasa antara pukul 08.00 hingga pukul 16.00 untuk Senin-Kamis.  Jumat 08.00 hngga 16.30 dan Sabtu  09.00-15.30.   Hingga harus efektif datangnya pas waktu buka.  Kapasitasnya dalam satu waktu biasanya hanya 18 orang, namun rata-rata hanya separuh dari kapasitas sepanjang sepengetahuan aku  di sana. 

Nah, pulang dari sana bisa jalan kaki ke kawasan Jalan Diponegoro antara YAI dan UKI  dan FKUI/RSCM banyak tepat kuliner  kaki lima murah.  Di sana dengan Rp15 ribu bisa makan sate ayam dan nasi, sate padang dan ketupat.  Kalau makan siang juga menghabiskan sejumlah itu. 

Akses ke transportasi publik Transjakarta juga dekat di Halte Matraman. Jalan kaki cukup dekat dan di dekat sana ada kantor polisi jadi aman. Sejak 1992 hingga sekarang tidak ada kejadian kriminalitas menimpa pengunjung. 

Bagaimana dengan Lantai 12/12 A (koleksi buku langka)  di Perpustakaan Nasional Merdeka Selatan? Lebih besar bisa dua kali lipat di Ruangan Lantai 7 Salemba.  Masih ditambah musalanya di sana. Setiap meja ada tempat charge baterai.  Jam bukanya bisa sampai jam delapan malam.

Ruangan lain yang bisa dipakai lantai 21 atau 22 untuk ruang baca umum yang sangat lega. Namun untuk charge baterai di meja terbatas.  Jumlah pengunjung di lantai ini cukup banyak.  Bukanya juga sampai malam.  Namun aku lebih  nyaman di lantai 12/12 A karena biasanya pengunjungnya seperti di Salemba "Orangnya Itu-itu juga". Pelayanannya juga ramah.   Anda bisa membaca buku di kala pekerjaan selesai atau diseling.

Sebetulnya lantai 8 (mikrofilm) juga kerap aku  jadikan ruang kerja dengan fasilitas charge baetrai yang lumayan. Cuma kapasitas terbatas. Kelebihan lain ada tempat untuk menonton video.

Hanya saja untuk meninggalkan laptop sulit diawasi petugas karena keterbatasan orang, sebaiknya kalau mau rehat dibawa. 

Untuk makan dan minum  sebaiknya bawa bekal. Ada tempat yang nyaman untuk makan di outdoor gedung utama. Tempat itu juga bisa dipakai untuk ruang kerja bersama, tetapi pastikan baterai laptop penuh. 

Kalau makan di kantin agak mahal, makan di luar cukup jauh ke arah Jalan Sabang, setahu aku ada nasi bebek dan nasi goreng.  Kalau malam lebih banyak di kawasan Sabang  dengan harga Rp20 ribu agak lebih mahal dibanding Salemba.  

Sementara akses untuk ke halte transjakarta tidak terlalu jauh dan relatif aman sampai malam pun karena lokasinya protokol utama dekat istana.  Jangan lupa bahwa akses halte MRT juga tidak terlalu jauh bisa berjalan kaki ke dekat HI (aku terbiasa).

Ruang Kerja Bersama lainnya juga perpustakaan, yaitu Perpustakaan DKI Jakarta di Gedung Nyi Ageng Serang lantai 7-8 kawasan Kuningan. Di sini juga tempat charge ponsel atau laptop, musalanya ada di lantai sama. Relatif aman, karena harus meninggakan KTP sama kuatnya dengan kartu anggota di setiap lantai perpustakaan nasional.  Untuk salat di lantai yang sama hingga tidak perlu turun.  Ruangan juga leluasa, bisa kerja sambil selingan baca buku yang bisa ambil sendiri.  Hanya saja tidak sampai malam.

Kalau tempat makan memang repot, karena pujasera yang murah  di seberang jalan  dan yang mahal ada di Pasar Festival. Rata-rata Rp20-25 ribu sekali makan dan minum.  Jadi sebaiknya bawa bekal dan tumbler.   Harga makan masih di bawah makan di  kaki lima Salemba.  Namun untuk akses Transjakarta juga mudah.  

Perpustakaan adalah ruang kerja bersama yang murah, memberikan manfaat literasi sebenarnya juga sosialisasi. Aku kerap mendapat kawan baru di perpustakaan. 

Apalagi kalau bisa buka 24 jam seperti di berapa negara maju.  Namun rasanya belum memungkinkan untuk Indonesia yang minat bacanya masih rendah.  Selain itu masih ada kendala SDM.  Aku sih lebih suka ruang kerja bersama di perpustakaan dibandung kafe atau tempat yang harus membayar.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun