Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dinda Farah Tamama, Milenial Tuban yang Jatuh Hati pada Plankton

6 Juni 2024   18:32 Diperbarui: 6 Juni 2024   18:45 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinda Farah  Tamama, milenial peduli lingkungan dari Tuban, Kredit Foto: Koleksi Dinda

Plankton merupakan organisme penting dalam rantai makanan di perairan.   Keberadaan organisme ini penting karena menjadi bioindikator kualitas air.  Demikian dikatakan  mahasiswi Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (UB)  Dinda Farah Tanama.

Dinda bersama  beberapa temannya dari Ilmu Kelautan UB ini mendapatkan kesempatan bersama lembaga penelitian ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton)  untuk melakukan penelitian melakukan identifikasi keberadaan plankton di Sungai Brantas, bagian yang berada dalam Kabupaten Gresik beberapa waktu lalu.

Penemuan mereka cukup mengejutkan karena sebagian besar plankton yang berada di bagian sungai itu adalah jenis fitoplanton tumbuhan yang tahan terhadap pencemaran dan memicu persoalan lingkungan lainnya yaitu pertumbuhan blooming algae yang justru berimbas pada hipoksia, yaitu membuat mahluk hidup di dalamnya mendapatkan kesulitan untuk bernafas.

Dara kelahiran Tuban, Jawa Timur, 2002 ini merupakan salah satu milenial  yang khawatir terhadap masa depan umat manusia, terutama generasinya sendiri.  Berikut wawancaranya dengan saya melalui Whatsapp, 6 Juni 2024.  

Sejak kapan ikut peneltian plankton? yang kemarin yang pertama atau bukan pertama? Apa yang dilakukan dalam peneltian plankton?  Lalu ada penelitian lain di luar plakton?

Untuk ikut penelitian plankton di luar kampus, ini yang pertama kali mas. Namun saya sudah diperkenalkan mengenai plankton di kampus terutama di jurusan Ilmu Kelautan UB karena terdapat mata kuliah yang berhubungan dengan plankton seperti mata kuliah perubahan iklim ekosistem laut dan dinamika ekosistem laut. Selain itu saya juga asisten praktikum dari dinamika ekosistem laut sehingga sedikit banyak sudah mengetahuinya.

Dalam penelitian plankton kali ini, saya meneliti mengenai struktur komunitas plankton di Sungai Brantas,  mulai dari  kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman  hingga  dominansi plankton di suatu perairan. Selain itu saya juga mengambil parameter kualitas air fisika dan kimia seperti pH, suhu, dan DO yang memengaruhi kehidupan perairan salah satunya plankton.

Untuk penelitian lain belum ada mas, karena memang saya sangat berminat di bidang plankton. Namun saya juga membantu teman teman dalam pengambilan sampel penelitian mereka seperti mengenai logam berat, sampah laut, dan mikroplastik.

Bagaimana kesan dan pengalamannya ikut penelitian?

Kesannya sendiri tentu saya sangat senang, karena plankton yang merupakan organisme penting dalam rantai makanan di perairan dan sebagai bioindikator kualitas air yang dimana orang orang tentu banyak yang belum mengetahuinya dan saya ingin mengenalkan kepada orang orang. 

Selain itu, karena minat saya di bidang plankton, jadi saya dapat belajar dan mengenal lebih dalam mengenai plankton melalui penelitian ini yang berada di luar kampus, yang dimana tidak semua orang mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian sesuai bidang minatnya.

Bagaimana ceritanya bergabung dengan penelitian Ecoton?

Jadi saya mengikuti program kampus Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama kurang lebih 4-5 bulan dari bulan februari dan karena jurusan Ilmu Kelautan sudah bermitra dengan Ecoton yang bidangnya pencemaran lingkungan jadi saya berminat. Jadi saya magang di Ecoton melakukan penelitian dan ikut serta dalam kegiatan di lembaga tersebut.

Mengapa jatuh hati pada lingkungan hidup? menurut Dinda persoalan lingkungan hidup apa yang paling mencolok di Malang?

Karena lingkungan sendiri tidak terlalu trend dalam masyarakat, sehingga masyarakat tidak terlalu aware dari dampak buruk aktivitasnya terhadap lingkungan. Sebetulnya dampaknya sudah kita rasakan, namun masyarakat banyak untuk memilih tidak memperdulikannya, semakin lama ini dibiarkan dan masyarakat tidak sadar, saya khawatir dengan kehidupan di masa depan nantinya.

Mungkin yang saya lihat, mengenai sampah. Karena belum adanya pengelolaan sampah yang baik. Masyarakat masih membakar dan membuang sampah di sembarang tempat.   Sungai dijadikan tempat pembuangan sampah domestiknya, melakukan berbagai aktivitas di sekitar sungai yang dapat mencemari sungai.

Ke depan Dinda punya minat di bidang konservasi  atau lingkungan hidup? Apa yang Dinda ingin lakukan?

Saya punya minat di bidang konservasi lingkungan. Yang saya ingin lakukan, ingin ikut serta dalam penelitian pencemaran yang kemudian dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai lingkungan yang semakin berubah.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun