Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini Menurut Ilmuwan Jika Suhu Masa Depan Makin Panas pada Hewan

2 Juni 2024   19:03 Diperbarui: 2 Juni 2024   19:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ITupai terbaring melepas panas  https://www.reformaustin.org/

Kedua  tupai itu beristrahat di tempat teduh  menjadikan ekornya sebagai payung kecil dengan melingkarkkannya di kepala.

Ketiga, pada saat cuaca panas, katanya  tupai mundur ke liangnya mendinginkan diri.

Namun Warrington memperkirakan pilihan-pilihan yang dilakukan tupai ada batas toleransi. Apalagi perubahan iklim  menjadi begitu cepat.  Dia tidak memberikan keterangan kalau suhu panas melebihi batas toleransi  terhadap tupai.

National Observer  17 Agustus 2022 juga pernah melaporkan ketika suhu di New York mencapai 35 derajat celcius, para tupai juga melakukan hal yang sama.  Departemen Pertamanna Kota menyampaikan pada warga untuk tidak mengkhawatirkan hewan-hewan, karena itu cara mereka melawan cuaca panas agar suhu tubuhnya menjadi sejuk.

Sementara ahli ekologi serangga dan akuatik Universitas British Coloumbia Michelle Tseng mengamati serangga yang ukuran tubuhnya menjadi lebih kecil ketika panas menjadi lebih ekstrem.

"Kehangatan mempercepat perkembangan reaksi biokimia dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan ektoterm untuk menjadi dewasa, sehingga menghasilkan ukuran dewasa yang lebih kecil," kata Tseng seperti dikutip dari The Scientist  3 Januari 2023.

Tseng juga mempelajari apakah suhu  dapat mempengaruhi penyerbukan yang dilakukan kupu-kupu. Dia dan timnya  awalnya mengamati  bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi ukuran tubuh dan sayap kupu-kupu putih kubis (Pieris rapae).

Mereka menanti kupu-kupu itu bertelur di daun kangkung yang ia tanam di pot di luar rumahnya dengan sabar.  Lalu Tseng  membawanya ke laboratorium.

Setelah telur menetas, Tseng dan rekannya memasukkan larva ke dalam inkubator yang dikontrol pada suhu 18C, 24C, dan 30C.

Ternyata, serangga yang dipelihara di suhu terpanas menjadi dewasa sekitar dua kali lebih cepat.  Mereka mempunyai massa tubuh paling rendah dan luas sayap terkecil. Kupu-kupu dari inkubator suhu terpanas ini terbang dengan kecepatan lebih lambat dibandingkan kupu-kupu yang dipelihara di suhu paling dingin

Pertanyaannya seberapa tinggi suhu yang bisa diantisipasi kupu-kupu? Tampaknya para ilmuwan belum menjawabnya sekarang. Pertanyaan yang paling menakutkan yang harus dijawab jika sejumlah hewan dan tumbuhan  punah karena suhu makin panas, apa yang terjadi pada manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun