Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yusuf Karyawan, "Sampahku Tanggungjawabku, Sampahmu Tanggungjawabmu"

26 Mei 2024   09:04 Diperbarui: 26 Mei 2024   10:58 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problem tumpukan sampah juga terjadi di TPA Piyungan (Yogyakarta). Dari tumpukan sampah berbagau pihak mempunyai  program jeglongan, biopori, biokonversi maggot untuk mencari biokonversi.  Menurut data KLHK, sampah yang ada di TPA berjumlah  sekira 60 % adalah sampah organik.

Di beberapa  daerah di Indonesia sudah muncul kesadaran dari pemerintah daerahnya walaupun belum banyak, seperti di Banyumas, Banyuwangi, Bali dan sebagainya mempunyai cara yang tepat untuk menangani sampah, sehingga di tempat tersebut menjadi lokasi studi banding serta studi tiru dari beberapa daerah serta Pemda & dan Pemkot di kota lain yang ngangsu kaweruh bagaimana cara kelola sampah yang baik.

Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi problem sampah dari sumbernya dari hulunya yaitu dari rumah tangga, ada konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Pilah, Kompos, Daur Ulang atau 3 Ng (Ngelongi, Nganggo, Ngolah).

 

Yusuf Karyawan di Kota Batu-Foto: Koleksi Yusuf Karyawan
Yusuf Karyawan di Kota Batu-Foto: Koleksi Yusuf Karyawan

Apa yang paling penting harus dilakukan untuk mengatasi masalah sampah?

Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa sampahku tanggung jawabku, sampahmu tanggung jawabmu. Kita tidak boleh menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dalam hal sampah adalah Dinas Lingkungan Hidup, karena personil serta anggaran juga terbatas.

Mengubah mindset harus dilakukan secara komprehensif, kontinyu melakukan pilah sampah dari rumah, semua lini, semua bidang tanpa mengenal suku agama, tanpa mengenal tua dan muda, mulai dari pucuk pimpinan, bawahan dan semua lapisan masyarakat tanpa kecuali.

Para pemuka agama juga harus dilibatkan dalam tauziah serta kotbah-kotbahnya, kebersihan bagian dari iman tidak hanya sekedar jargon tapi harus di implementasikan dengan nyata, juga sekolahan dengan adiwiyatanya.

Lomba kebersihan dan penataan lingkungan baik level daerah seperti Lomba Kampung Bersinar, level provinsi seperti Lomba Kampung Berseri dan level nasional seperti PROKLIM semoga tidak hanya mengejar piala atau  trophy saja akan tetapi selanjutnya ada maintenance yang kemudian timbul kesadaran yang tulus serta ihklas oleh masyarakatnya dalam menjaga lingkungan tetap asri dan lestari.

Masyarakat beserta pemerintah harus bahu membahu dalam menangani problem persampahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun