Dalam sudut pandang  saya, masalah sampah di Purwakarta sendiri termasuk masalah yang besar.  Jika kita berjalan kaki di daerah-daerah Purwakarta termasuk di antaranya di kota, kita dapat menemukan bahwa masih banyak sampah yang dibuang di selokan  atau berserakan begitu saja di jalan. Kesadaran akan pentingnya rasa tanggungjawab terhadap sampah yang dihasilkan adalah salah satu goals target yang saya ingin capai di Komunitas  Susthought.
Â
Apa program Adinda di Komunitas Susthought?
Program yang saya buat lewat Komunitas Susthought terfokus pada pengelolaan dan pemeliharaan sampah. Dalam komunitas ini, saya dan kawan-kawan telah melakukan daur ulang dua kategori sampah, yakni organik dan anorganik.
Sampah organik, di antaranya  yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, kami proses dengan cara tabung composter. Sehingga sampah tersebut tidak lagi menjadi sampah melainkan menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Hal ini telah mengurangi jumlah tumpukan sampah organik. Sebagaimana diketahui bahwa sampah organik yang tidak diolah akan menghasilkan gas metana yang berdampak pada perubahan iklim.
Selain itu, kami juga mengolah sampah anorganik yakni sampah plastik sekali pakai dengan membuat ecobrik. Bagi saya Ecobrik sendiri merupakan salah satu cara mengurangi sampah plastik sehingga sampah ini tidak tercemar di lingkungan juga dapat dimanfaatkan menjadi alternatif bata dan hiasan.
Maka dari itu, program yang saya inisiasi di Susthought selain daripada pengolahan sampah yakni "Yuk Gas, No Trash".
Apa maksudnya "Yuk, Gas, No Trash?"
Saya dan beberapa teman-teman akan sama-sama mengumpulkan sampah yang dapat kami olah ketika kami berpergian ataupun berkegiatan. Program ini difokuskan kepada mengurangi sampah-sampah yang ada di jalanan. Sampah tersebut dapat disetor dan ditukarkan dengan tanaman atau pupuk hasil pengolahan limbah organik.
Selain untuk meningkatkan semangat, program ini juga bermaksud untuk membiasakan sikap kepedulian individu terhadap sampah yang mereka hasilkan ataupun sampah yang mereka lihat berceceran meskipun itu bukan milik dirinya. Program ini lahir atas kekhawatiran kami akan sampah-sampah di pinggir jalan yang tidak dikelola.