Pengisian kesibukan pemuda-pemuda kita, baik di luar maupun di dalamnya sangat kekurangan. Â Himpunan pemuda yang didukung partai-partai tidak banyak berbuat apa-apa. Kita hanya punya Pekan Olahraga Pemuda.
Organisasi pelajar masih banyak yang memerlukan disiplin  dan pengisian yang sebaik-baiknya seperti olahraga, rekreasi-rekreasi lain, studi-studi klub, kegiatan yang dekat dengan kesenian (seni Lukis, dama dan lain-lain), tidak mendapat perhatian dengan benar.Â
Atau ada suatu "kelas" pemuda yang tersisih? Misalnya mereka yang duduk di sekolah-sekolah partikelir yang kurang bertanggungjawab  hingga menderita kejatuhan dalam ujian kenaikan kelas. Nah kalau begitu Kementerian PP dan K khusus masalah sekolah menengah partikelir ini perlu melakukan penyelidikan. Sebenarnya juga harus dilakukan pada sekolah-sekolah yang tidak bersubsidi masih dimiliki badan pendirian suatu sekolah menengah pertama misalnya.
Dengan diadakannya suatu penyaringan di dalam soal ini saja oleh Kemenerian PP dan K bukan saja mengurangi suburnya croosboy tetapi juga menyelamatkan pendirian sekolah advonturir agar lebih tahu soal paedagogi yang menyangkut crossboy.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H