Untuk melakukan ini, tim membagi dunia menjadi beberapa kotak. Gelombang panas didefinisikan sebagai satu atau lebih kotak yang memiliki suhu jauh di atas rata-rata  1981 hingga 2010 -- khususnya, lebih tinggi dari 95 persen suhu pada periode tersebut -- selama lebih dari 3 hari.
Tim menemukan gelombang panas cenderung bergerak ke arah tertentu karena kondisi yang ada. Misalnya, di Australia terdapat kecenderungan kuat gelombang panas bergerak ke arah tenggara, sedangkan di Amerika Selatan cenderung bergerak ke arah timur laut.
Penelitian David Keellings dari Universitas Florida David Keelings mengakui bahwa studi itu sintal bahwa bumi dalam bahaya.
"Jadi ini berarti peristiwa-peristiwa yang sangat berbahaya ini akan berlangsung lebih lama di satu lokasi, dan dampaknya akan lebih terasa. Secara umum, semakin lama suatu populasi terpapar kondisi gelombang panas, semakin besar pula tingkat rawat inap dan kematian," kata Kellings.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H