Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Penanaman Pohon di Semua Area Bisa Mengurangi Pemanasan Global?

1 April 2024   22:52 Diperbarui: 1 April 2024   23:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Science Daily 

Sejumlah kalangan percaya bahwa penanaman pohon semakin cepat akan membantu menghindari perubahan iklim yang tidak terkendali. Pohon-pohon juga akan menyerap panas dan membantu penyejukan area sekitarnya.

Namun Tim Peneliti yang dipimpin Natalia Hasler, ilmuwan dari  Institut George Perkins Marsh di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts menemukan di beberapa lokasi justru melakukan penanaman pohon justru dapat memanaskan bumi, bukan mendinginkannya.

Penenaman pohon di beberapa lokasi ini mempengaruhi seberapa banyak sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan, yang disebut sebagai albedo.

Albedo adalah perbandingan tingkat sinar matahari yang datang ke permukaan dengan yang dipantulkan kembali ke atmosfir.

Para peneliti dari Universitas  Clark bersama para ilmuwan dari The Nature Conservancy (TNC) dan ETH-Zurich, yang diterbitkan hari ini di jurnal Nature Communications, memberikan analisis global mengenai restorasi tutupan pohon yang paling efektif dalam mendinginkan suhu.

Sistem iklim global, tidak hanya mempertimbangkan pendinginan dari penyimpanan karbon tetapi juga pemanasan akibat penurunan albedo.

Para peneliti menyediakan alat yang dapat digunakan oleh para praktisi dan pengelola lahan untuk menentukan seberapa besar masalah albedo dalam proyek reboisasi atau penghijauan di dunia.

Para penulis menggunakan peta-peta baru ini untuk menunjukkan bahwa perkiraan 'hanya karbon' yang dipublikasikan sebelumnya mengenai potensi mitigasi iklim global melalui restorasi pohon di seluruh dunia memberikan perkiraan yang terlalu tinggi, yaitu antara 20 hingga 81%.

Pepohonan menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga membantu mengendalikan pemanasan.

Namun pada sisi lain daun yang berwarna hijau tua juga menyerap panas dari sinar matahari. Salju dan pasir, karena warna terangnya, memantulkan lebih banyak sinar matahari kembali ke angkasa.

"Pohon yang ditanam di daerah bersalju atau gurun akan menyerap lebih banyak sinar matahari dibandingkan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat meniadakan manfaat iklim dari penyerapan karbon dioksida," ungkap  Hasler seperti dilansir  situs Universitas Yale  pada 27 Maret 2024.   dan Science Daily 

Wilayah di mana penanaman pohon dapat mengurangi pemanasan secara seimbang diberi warna biru.  Sedangkan wilayah di mana penanaman pohon akan meningkatkan pemanasan diberi warna merah.

Ilustrasi : Science Daily 
Ilustrasi : Science Daily 

Keterangan gambar: Wilayah dimana penanaman pohon dapat mengurangi pemanasan secara seimbang diberi warna biru, sedangkan wilayah dimana penanaman pohon akan meningkatkan pemanasan diberi warna merah. Indonesia diberi warna biru tua jadi penanaman pohon keharusan.  

Dengan demikian kata tim penulis, penelitian sebelumnya mengenai penanaman pohon, yang hanya melihat berapa banyak karbon yang dapat diserap oleh pohon, terlalu melebih-lebihkan seberapa banyak pemanasan yang dapat dicegah dengan penanaman pohon.

Mereka mengatakan penelitian baru ini dapat membantu mengarahkan penanaman pohon ke daerah-daerah yang memberikan manfaat paling besar.   Dalam peta yang dibuat tim peneliti tampak kawasan Indonesia termasuk berwarna biru, yang justru harus ditanam pohon.

Yang menggembirakan, studi baru ini menunjukkan, proyek penanaman yang saat ini sedang berjalan atau yang sedang direncanakan di seluruh dunia sebagian besar terkonsentrasi di wilayah yang akan membantu memperlambat pemanasan.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun