Lukman mulanya ingin berguru dengan  Datuk Langit, tapi rupanya sang Kepala Negeri itu meminta imbalan yang tak bisa ia jangkau. Akhirnya  berguru dengan Saleh dari Padepokan silat di Kampung Pauh itu terasa sangat islami dan menjunjung akhlak dan nilai keislaman.
Para murid berkumpul di masjid, selalu salat berjamaah, dan belajar untuk rendah hati. Dari awal, sang guru mempertanyakan movitasi Lukman belajar. " Kalau tidak ada berada, tak kan tempua bersarang rendah," ujarnya.
Saleh menasehati agar ilmunya tidak digunakan sembarangan, hanya untuk pertahanan diri. Bagaimana Lukman bisa menggunakan ilmu itu dan akhirnya membalas dendam atas kematian ayahnya menjadi inti cerita film ini.
Setelah menyaksikan di Youtube dengan kualitas gambar tidak terlalu bagus, hitam putih, gerakan silatnya lebih mirip pertunjukkan teater gerakan dengan pukulan dan tendangan yang lambat, memperlihatkan seni silat asli.Â
Namun untuk masa itu dan keadaan Indonesia masa awal Revolusi patut juga diacungkan jempol berani menggarap tema-tema yang tidak biasa masa itu. Â Â
Bagi saya Panji Tengkorak adalah peletak tonggak film silat modern Indonesia, tetapi pelopornya adalah Harimau Tjampa.
Irvan Sjafari
Untuk Tugas Ketujuh Tantangan Komiks  Film yang menurut kalian harus ditonton sekali seumur hidup
Foto dan referensi Lainnya
https://islamindonesia.id/budaya/budaya-harimau-tjampa-kelindan-pencak-silat-dengan-islam.htm