Dalam berapa tahun ini tampaknya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jawa Barat aktif melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk mengatasi problem sampah di daerahnya.
Pada 2023 lalu DLHÂ Kabupaten Garut mengungkapkan setiap hari 230 ton sampah masuk ke TPA Pasirbajing, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Â
Selain itu masih ada tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik menjadi isu yang tak kunjung selesai di Kabupaten Garut.
Kenapa demikian? DLH Kabupaten Garut mengakui tingkat pelayanan sampah oleh pemerintah masih belum optimal. Â Pihaknya baru mampu melayani 13 dari 42 kecamatan.
Minimnya pengelolaan di tingkat masyarakat yang berbanding terbalik dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Pada akhirnya timbulan sampah terus meningkat dan tak terkendali.
Pada Juli Kepala DLH Kabupaten Garut Jujun Juansyah berjanji  akan membuat satu gerakan pengurangan sampah secara masif melalui edukasi kepada masyarakat.
Edukasi ini  mulai dari kesepakatan terkait pengelolaan sampah, siapa yang mengolahnya, model sarana dan prasarana, sumber anggaran, hingga menentukan tempat mengumpulkan sampah itu sendiri.
Bebersih Kampung
DLH Kabupaten Garut menggandeng sejumlah pihak untuk mewujudkan hal itu. Â Pada Jum'at, 22 Maret 2024 Â DLH Kabupaten Garut bekerja sama dengan Yayasan GSSI (Generasi Semangat Selalu Ikhlas).
Kedua pihak  melakukan kegiatan beberesih kampung (Clean Up) bertajuk Kolak (Kolaborasi Aksi Kebersihan) Ramadan di satu titik tumpukan sampah liar di Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.Â
Kegiatan ini dihadiri oleh 56 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat diantaranya anak-anak, pemuda, bapak/ibu warga Desa Mekargalih, siswa SMP/SMA, mahasiswa, aktivis lingkungan, pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Media, Komunitas pecinta lingkungan dan lain sebagainya.
Desa Mekargalih dipilih karena merupakan desa yang dijadikan percontohan Desa Ramah Lingkungan (Kang Raling) di 2024, sehingga proses keberlanjutannya akan didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut.
Kang Raling adalah program peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dan perbaikan lingkungan dengan membangun model pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat kawasan setingkat RW.
Kegiatan ini terdiri dari 3 rangkaian kegiatan Ramadhan, yaitu
Pertama, Clean up, yang merupakan kegiatan pungut sampah di dua titik open dumping RW 05 dan RW 06 yang menjadi isu hangat di masyarakat Desa Mekargalih
Kedua, Edukasi, yang merupakan  tindak lanjut clean up, akan dilaksanakan edukasi dari pintu ke pintu kepada semua warga di RW 05 dan RW 06 Desa Mekargalih
Ketiga, Penghargaan  kepada segenap elemen masyarakat yang sudah berkontribusi terhadap persampahan dalam kegiatan Kang Raling
Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menyemarakan Ramadan dengan meningkatkan kebersamaan dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan.
Kegiatan ini  meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengedukasi  seluruh elemen masyarakat mengenai pentingnya mengelola sampah sedekat mungkin dari sumbernya.Â
Adapun tindak  lanjut dari kegiatan ini adalah pembentukan  Satgas Kebersihan Desa,  pemasangan spanduk dan penghijauan di titik-titik clean up guna membuat lingkungan lebih asri dan tidak lagi menjadi titik pembuangan sampah.
Diharapkan Setiap Bulan
Ketua Pelaksana Nurul Ingsan Bil Mustofa berharap agar kegiatan ini  bisa dilanjutkan secara regular setiap bulan agar tidak ada lagi titik-titik tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan benar.Â
Kegiatan ini dihadiri  pula oleh Kepala Desa Mekargalih, Bapak Ateng  yang dalam sambutannya mengucapkan  terima kasih pada DLH Kabupaten Garut atas pendampingan dalam mewujudkan program Kang Raling terutama dalam pengelolaan sampah melalui para fasilitatornya.
Kegiatan ini di dukung penuh oleh kepala Desa Mekargalih dan jajarannya yang terdiri dari ibu-ibu PKK, Karang taruna RW 01 serta seluruh warga Desa Mekargalih yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
Koordinator Fasilitator Tini Martini Tapran dan para fasilitatornya, hadir pula DLH Kabupaten Garut yang diwakili Nanang selaku Kepala Bidang Kebersihan bersama Agus dan Ferry.
Kegiatan ini semakin semarak dengan bergabungnya Circo, Nirmala dan Bank Sampah Amal Haqiqi. Kegiatan ini disponsori oleh IA ITB Jabar, alumni SMAN 3 Bandung angkatan 89, PT Antam dan FISIP Universitas Garut. Kegiatan ini juga melibatkan Info Garut dan Kabaralam.com sebagai media partner.
Tini Martini Tapran sebagai koordinator Fasilitator Kang Raling mengatakan bahwa pengelolaan sampah sedekat mungkin harus dilakukan selain untuk mengurangi tumpukan sampah liar juga untuk mengurangi timbulan sampah yang akan diangkut ke TPA.Â
Hal serupa sudah diinisiasi Kota Bandung lewat gerakan Kang Pisman dan lewat gerakan ini sudah berhasil mengurangi timbulan sampah secara signifikan.
Tini meyakini jika hal yang sama dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Mekargalih maka tumpukan sampah liar ini tidak akan ada lagi.
"Pembentukan Satgas Kebersihan Desa perlu dilakukan oleh desa sebagai upaya pengawasan secara hukum guna menjaga lingkungan dari sampah-sampah yang tidak terkelola," ujar Tini kepada Cakrawala.Â
Tini mengatakan, kegiatan bebersih ini akan dilakukan lagi pada 29 Maret 2024. Â Kegiatan pertama 22 Maret 2024, berhasil mengangkut dua ton sampah.
"Jumlah ini cukup besar untuk satu desa, maka kita akan terus dampingi," pungkas Tini.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H