Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hantu Nancy, Horor Tempat Angker Bandung, Fiksi atau Realita?

24 Maret 2024   20:41 Diperbarui: 24 Maret 2024   20:43 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kepahiang.progres.id/hiburan/sinopsis-film-hantu-nancy-teror-gaib-di-balik-sejarah-kelam.html

Saya punya kesan sebagian sineas Indonesia  tidak terlalu mementingkan riset untuk membuat sebuah cerita yang diangkat ke layar lebar.  Terutama untuk film horor, yang mengangkat kisah tempat angker tetapi tanpa pendalaman, hingga kisah hanya tempelan dengan penampilan hantu ala Jepang atau Hollywood.

Hantu Jeruk Purut, Rumah Pondok Indah, Rumah Kentang, Rumah Gurita, Lawang Sewu dan Hantu Nancy adalah contoh film horor hanya sekadar menampilkan tokoh utama sebagian besar petualangan  usia muda, remaja menghadapi teror hantu.

Lawang Sewu di Semarang misalnya dalam sejarahnya dibangun antara 1904-1907  merupakan kantor perusahaan kereta api.  Bangunan dalam bahasa Jawa yang disebut Seribu Pintu ini  kemudian menjadi ikonik Kota Semarang sempat disebut angker karena pernah terbengkalai.

Kok bisa jadi angker?  Karena dulu ada ruang bawah tanah tempat pembantaian para tahanan pada masa perang. Ya, itu yang harus diriset. 

Kok bisa ada kuntilanak menghuni tempat itu seperti dalam filmnya? Ternyata kuntilanak itu arwah cewek yang bunuh diri karena hamil di luar nikah.  Kalau film ini 2007, berarti arwah baru?

 Saya tidak menguasai sejarah Kota Semarang yang kaya  bangunan tua.  Contoh yang mau saya ambil adalah Hantu Nancy (2015), yang disebut arwah Noni Belanda bernama Nancy yang mati bunuh diri karena diperkosa. Hantu itu menghuni Gedung yang digunakan SMA 5 (juga SMA 3) Jalan Belitung, Bandung.

Hantu Nancy ini sama tragisnya dengan kisah teman-teman cilik hingga Noni Belanda dari Risa Saraswati dengan Danur Universe-nya.  Mereka semua tewas akibat kekerasan pada penjajahan Jepang hingga awal kemerdekaan di Kota Bandung. 

Kalau kisah Noni Nancy dan Risa Sarawasti itu  bukan fiksi, dengan riset perpustakaan, termasuk arsip  dan oral history  mendalam, setidaknya bisa ditemukan fakta kasus pembunuhan terhadap anak dan noni Belanda ini.

Bagi saya hal ini  harus diungkap, agar masyarakat kita tahu juga tahu bahwa pribumi ini tentunya juga diajari Jepang melakukan kekerasan yang melanggar Hak Asasi Manusia.

Memang perlu sebuah kajian yang berpotensi mengungkap sejarah kelam yang terjadi masa penjajahan Jepang hingga masa awal Revolusi, berapa banyak perempuan dan anak-anak Eropa yang jadi korban kekerasan dan apakah benar sampai ada perkosaan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun