Dialog  antar anak-anak itu membuat penonton dapat memahami  semangat pantang menyerah dan kesetiaan tak tergoyahkan anak-anak ini.
Nuansa kepolosan ini juga tergambar ketika Ikal patah hati dihibur oleh Mahar berdendang ala film India, lagunya : Seroja. Â Koreografinya sederhana, tetapi anak-anak sekali.
Lima Catatan Menginspirasi
Catatan lain untuk Laskar Pelangi menjadi ikonik. Â Pertama, Pulau Belitung kemudian disebutkan sebagai Bumi Laskar Pelangi. Â Bahkan replika sekolahnya dan spot anak-anak bermain di pantai jadi destinasi wisata.
Memang panorama yang diambil film ini memberikan kesan bagus memberikan animo berwisata. Â Ternyata bukan Bali atau Danau Toba saja yang indah, masih banyak tempat wisata yang bagus di tanah air.
Kedua, Bu Muslimah Hafsari yang asli  setelah film ini populer mencuat ke tingkat nasional sebagai pendidik bermental baja. Â
Tak pernah terbayangkan oleh Bu Muslimah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden SBY pada acara Hari Guru Nasional, 12 Desember 2008. Perempuan  lanjut usia ini pun menganggap penghargaan ini terlalu tinggi untuknya. Â
Sosok itu menurut saya patut dijadikan teladan bagi para guru. Â Andre Hirata mengungkapkan mutiara pendidikan yang tersembunyi dalam hiruk-pikuk sejarah.
Bu Muslimah dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa apa yang dikisahkan Andre Hirata sebagian besar seperti itu. Kemudian kondisi sekolah itu membaik.
Ketiga, kisah Laskar Pelangi merupakan realitas dunia pendidikan masa itu. Sekolah yang apa adanya itu bukan saja Belitung, tetapi juga di daerah terpencil lainnya, Sumatera, Papua, NTT, Kalimantan dan entahlah pada masa sekarang. Â Mudah-mudahan lebih baik ketika anggaran pendidikan sudah mencapai 20 persen.
Keempat, belakangan terbukti Laskar Pelangi menjadi inspirasi nama  suatu kelompok, komunitas.  Nama itu menjadi nama baru yang sakti.