Ketika herbivora tropis berpindah ke perairan subtropis, penggembalaan berlebihan dapat mencegah padang lamun subtropis bertahan di lingkungan tersebut.
Namun, masih ada harapan bagi padang lamun subtropis dan banyak spesies yang dipeliharanya. Kuncinya, menurut penulis penelitian ini, adalah memastikan lamun mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk tumbuh subur.
Penulis utama dan ahli biologi kelautan di Universitas Internasional Florida Justin Campbell mengatakan  jika ingin memberikan kesempatan terbaik pada padang rumput ini untuk bertahan menghadapi peningkatan jumlah herbivora laut,  maka perlu memberikan pencahayaan sebanyak mungkin pada padang rumput tersebut.
"Itu berarti melindungi kualitas air," imbuhnya.
Meskipun penggembalaan herbivora laut  berlebihan belum terjadi secara luas di Atlantik Barat, namun hal ini sudah terjadi di perairan subtropis hingga beriklim sedang di sekitar Australia dan Mediterania.
Penelitian terbaru ini dapat menjadi seruan penting untuk melindungi padang lamun subtropis sebelum tekanan penggembalaan dari herbivora tropis meningkat.
Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang tumbuh di lingkungan laut dangkal. Lamun membentuk hamparan, terdiri dari beberapa spesies yang disebut padang lamun.
Di dunia menurut national-geographic terdapat 60 jenis lamun, terdiri dari 13 genus dan 5 famili. Indonesia memiliki 14 jenis lamun. Produktivitas padang lamun di laut tropis berkisar 1.300 gram hingga 3000 gram berat kering/m2/tahun. Â
Lamun memerlukan karbondioksida (CO2) dan mampu berperan sebagai blue carbon karena menyimpannya dalam bentuk biomassa. Sehingga keberadaan lamun inilah menjadi sumber pengharapan dalam upaya mitigasi iklim.Â
Irvan Sjafari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI