Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mikroplastik dalam Tubuh Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

7 Maret 2024   19:56 Diperbarui: 7 Maret 2024   20:12 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Susur Sungai di Indonesia mencari sampah plastik-Foto: Dok Ecoton/Ekspedisi Sungai Nusantara

Dalam tulisannya di New England Journal of Medicine, para dokter menjelaskan bagaimana mereka menganalisis plak lemak yang diambil dari 304 pasien penderita aterosklerosis yang mempengaruhi arteri karotis.

Arteri karotis adalah pembuluh darah utama yang memasok darah ke leher, wajah, dan otak. Penyakit ini menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang secara signifikan meningkatkan risiko stroke. Plak dapat dihilangkan dengan prosedur yang disebut endarterektomi karotis.

Tes laboratorium pada plak yang diekstraksi menunjukkan adanya polietilen pada 150 pasien dan polivinil klorida pada 31 pasien, serta tanda-tanda peradangan.

Pada pemeriksaan di bawah mikroskop elektron, para peneliti melihat partikel asing bergerigi di timbunan lemak, sebagian besar berukuran kurang dari seperseribu milimeter.

Para dokter memantau 257 pasien selama rata-rata 34 bulan setelah plak karotis mereka dihilangkan. Mereka yang plaknya mengandung partikel plastik memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar terkena stroke atau serangan jantung, atau meninggal karena sebab apa pun, dibandingkan mereka yang plakatnya bebas dari polusi plastik.

Dr Raffaele Marfella, penulis pertama studi tersebut di Universitas Campania Luigi Vanvitelli di Naples mengatakan jika data ini terkonfirmasi karena kita tidak berdaya melawan polusi plastik," kata

"Satu-satunya pertahanan yang kita miliki saat ini adalah pencegahan dengan mengurangi produksi plastik," ujar Marfella seperti dilansir News Scientist dan The Guardian.

 Marfella menyebutkan polusi plastik ada dimana-mana dan menjangkau seluruh bumi. Jika masyarakat berhasil dalam tugas besar-besaran untuk mengurangi polusi plastik, manfaat kesehatan dari pembersihan ini  akan terlihat selama bertahun-tahun.

Masyarakat harus sadar akan risiko yang kita ambil dalam gaya hidup kita. Dia berharap pesan peringatan dari penelitian kami akan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pemerintah, untuk akhirnya menyadari pentingnya kesehatan Bumi.

"Untuk mewujudkannya dalam sebuah slogan yang dapat menyatukan kebutuhan akan kesehatan bagi manusia dan planet ini, bebas plastik adalah hal yang menyehatkan bagi jantung dan Bumi," pungkasnya.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun