Saya mengenal film Christopher Nolan lewat sebuah film psikologi thriller bertajuk Memento (2000) yang saya tonton di Jiffest  pada 2 November 2001 .  Saya langsung terpikat oleh cara sutradara itu bertutur.
Mengapa? Nolan bertutur dengan cara masuk ke penderita amnesia short time memories. Orang yang menderita amnesia jenis ini tidak dapat mengingat perbuatan yang baru ia lakukan. Untuk itu ia mencatat setiap apa yang dia lakukan, termasuk menggunakan foto polaraid.
Dengan sudut pandang ini, pria kelahiran 30 Juli 1970 ini membuat terebosan dalam sinematografi. Kalau penceritaan film biasanya dari awal hingga akhir sekalipun dengan flashback, maka Memento membuat plot memutar mundur dari akhir hingga awal film. Â
Nolan juga membuat filmnya nuansa hitam-putih untuk adegan masa sekarang dan berwarna untuk masa lalu. Plot ini disebut sebagai reverse chronology-nya. Bagian awal sudah ada kesimpulanya sebagai sebuah film detektif, tetapi yang ditekankan bagaimana proses mencari fakta demi fakta yang dilakukan tokoh utamanya Leonard yang mencari pembunuh dan pemerkosa istrinya.
Akibatnya, jika kebanyakan film Hollywood yang saya tonton telat lima atau sepuluh menit tidak masalah, saya masih bisa mengikuti jalan ceritanya. Tidak demikian dengan Memento, kehilangan satu adegan maka keseluruhan ruh film tidak akan  didapat.
Film kedua yang membuat saya terpikat pada alumni Sastra Inggris, Universitas College London ialah  Batman Begin (2005).  Nolan mengubah paradigma film Batman sebelumnya dari  penjabaran komiknya menjadi gelap dan menyeramkan.Â
Cerita masa kecil Bruce Wayne yang phobi terhadap kelelawar karena  pernah jatuh ke dalam sumur dan mendapati dirinya tertelungkup di dalamnya menjadi unsur menarik yang ditonjolkan Nolan.Â
Nolan menggunakan pengalaman masa lalu  Bruce membangun alter ego Batman menjadi kuat. Semakin kuat dengan cerita pengambaraan Bruce menuntut ilmu bela diri di dunia Timur.  Batman menurut intepretrasinya adalah hibrida antar budaya bukan lagi  budaya pop Amerika semata.
Film Bermain Puzzle
Dia melengkapi Batman Begin dengan dua sekuelnya  yaitu The Dark Night (2008) dan The Dark Night Rises (2012) mendalami  reportase dunia kriminal. Plotnya dijahit dengan drama psikologi pelaku-pelakunya yang tidak hitam-putih dan dunia surrealis (pasti antah berantah).
Namun saya hanya terkesan pada Batman Begin sebab konsisten dengan Memento yaitu terkait dalam meramu ingatan menjadi suatu tontonan berkualita.s Hal inilah yang tampak dalam Inception (2010).
Menonton Incepcition  mirip seperti  film Nolan mempunyai cara bertutur mengupas persoalan dalam cerita seperti  Memento ibarat Menyusun potongan puzzle, di antaranya berupa ingatan. Jika kehilangan satu adegan maka penonton akan kehilangan ruh seluruh gambar
Intersellar (2014) juga merupakan keunikan cara bertutur seperti filsus bahwa ruang dan waktu menjadi relatif dalam perjalanan ruang angkasa. Dimungkinkan kalau tokoh utamanya bertemu putrinya yang sudah menjadi nenek dalam perjalanan eksodus ke planet lain.  Sekalipun bertutur linear, Nolan juga menyelipkan potongan-potongan puzzle yang membingkai cerita.
Nah, cara bertutur menyelipkan puzzle-puzzle ini juga tampak pada film paling anyarnya Oppenheimer yang mendapat nominasi Oscar 2024 sebagai film terbaik dan Nolan sendiri sebagai sutradaranya. Sepertipada Memento, dia  menggunakan gambar peralihan  hitam-putih ke warna.
Nolan menyusun biopik Bapak Bom Atom ini dengan teknik dan karakternya yang khas untuk bertutur, termasuk mempertanyakan moralitas perannya membuat senjata pemusnah massal. Â Begitu juga dengan hubungan dia dengan seorang perempuan aktivis Partai Komunis yang membuat dia diinterogasi otoritas di Amerika Serikat. Sejarah mencatat pada 1950-an, otoritas ASÂ begitu takutnya pada komunis.
Nolan memang blak-blakan mengungkap sosok Robert Oppenheimer sebagai pahlawan karena penemuan yang dipeloporinya mengakhiri Perang Dunia II bergabung membuat boma om di Manhattan Project.
Sutradara ini juga memotret Oppenheimer sebagai  pria mata keranjang, seorang tersangka komunis, seorang yag emosinya  tidak stabil, Dia bekerja keras untuk menyelesaikan bomnya tetapi meratapi hasilnya. Dia mencintai istrinya tetapi selingkuh berulang kali. Sisi-sisi  kehidupannya yang begitu paradoks ditelanjangi.
Christopher Nolan sudah tidak asing lagi dengan Oscar. Â Dia sudah mendapat lima nominasi sebelumnya berkat Memento, Inception, dan Dunkirk. Sekalipun pada kategori penghargaan sutradara tertingginya kalah dari Martin Scorsese (NBR) dan Jonathan Glazer.
Namun untuk tahun ini Nolan mendapatkan pijakannya dengan penghargaan  sebagai sutradara terbaik di  Golden Globes pada Januari 2024 lalu.  Ia juga meraih  penghargaan  dari British Academy Film Award  untuk katgeori yang sama dan  film yang sama. Kalau dia sampai menyabet sutradara terbaik di Oscar, maka 2024 menjadi tahunnya Nolan.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H