Analisis FAO
Badan Pangan Dunia (FAO) mengungkapkan hal senada bahwa  14,5% dari semua emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia disebabkan oleh peternakan.
Industri ini tidak hanya mengeluarkan karbon dioksida (CO2), tetapi juga gas metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O). Kedua gas ini memainkan peran yang mirip dengan CO2 dalam mendorong pemanasan global.
Meskipun metana dan dinitrogen oksida tidak tinggal di atmosfer selama CO2, potensi pemanasan iklim masing-masingnya sekitar 25 kali dan 300 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida.
FAO mencatat setiap orang rata-rata mengonsumsi 23,1 kilogram daging setiap tahun pada  1960-an, angka itu menjadi 43,2 kilogram pada 2019. Studi yang dikutip DW 3 November 2022 ini menunjukkan bahwa negara-negara kaya cenderung mengonsumsi lebih banyak daging. https://www.dw.com/id/cek-fakta-seberapa-buruk-konsumsi-daging-bagi-iklim/a-63629767
Sebagian besar emisi dalam peternakan dihasilkan dari produksi pakan ternak (58%) dan dilepaskan selama proses pencernaan hewan (31%); sapi, domba, dan kambing menghasilkan metana dalam jumlah besar.
Pemrosesan dan transportasi sektor peternakan menyumbang bagian yang cukup besar dari emisi gas rumah kaca (7%), serta penyimpanan pupuk kandang (4%).
Sekitar 87% emisi metana dan nitrogen oksida dalam peternakan disebabkan oleh peternakan sapi karena jumlah hewan yang sangat banyak.
Irvan Sjafari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI