Komunitas  Lingkungan mahasiswa Jurusan Biologi  Universitas Islam Sunan Ampel Trash Control Community (TCC) patut dipresiasi. Kelompok ini menggandeng LSM Ecoton, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, mahasiswa dan masyarakat umum melakukan kegiatan Aksi Brantas, Sabtu 24 Februari 2024
Kegiatan yang diikuti sekira  200 orang ini  bertujuan melindungi dan melestarikan ekosistem Sungai Brantas dari hulu, tengah dan hilir.
Aksi Brantas melakukan edukasi tentang bahaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, kegiatan membersihkan pantai dan menanam 200 mangrove di ekowisata mangrove Wonorejo.
Founder TCC Zidatur Rizqiyah Qiyah menyampaikan TCC mengajak dan melibatkan anak muda dalam upaya gerakan memperbaiki dan merawat lingkungan, mulai dari edukasi lingkungan, penggunaan botol minum (Tumbler), beach clean up dan penanaman mangrove.
"Dengan adanya dukungan dari Pemerintahan (DLH) dan LSM (Ecoton), kami menjadi semangat kita hari ini," ujar dara yang karib disapa Qiyah ini dalam keterangan tertulisnya yang saya terima 25 Februari 2024. Â Â
Finalis Duta Lingkungan Jawa Timur 2022 ini mengatakan kegiatan penanaman mangrove ini dimaksudkan  menjaga kualitas perairan muara yang akan mengalir ke laut.  Mangrove dapat berfungsi sebagai agen fitoremidiasi untuk menurunkan parameter pencemaran perairan.
Yustisia, Staf bidang pengolahan sampah DLH Kota Surabaya  menjelaskan bahwa DLH Kota Surabaya sudah mempunyai peraturan pembatasan plastik sekali pakai.
Dia meminta warga Surabaya termasuk warga  rantau meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai, dalam kegiatan apapun. Dia mencontohkan jika ingin membeli makanan atau pun belanja di pasar swalayan, sebisa mungkin membawa wadah guna ulang sendiri.
"Hal ini bisa mengurangi sampah plastik yang terbuang ke TPA. Harusnya sampah yang terbuang ke TPA adalah hanya sampah residu. Sementara  sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau budi daya maggot," ujar Yustisia. Â
Dalam kesempatan yang sama Staf Pengajar Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya Ruly Istaful Khasanah menjelaskan mangrove itu sangat bermanfaat untuk menahan abrasi di laut.  "Hal ini karena  didukung oleh morfologi dari mangrove itu sendiri yang mempunyai akar tunjang atau nafas," jelas Ruly.
Sebelum melakukan penanaman mangrove, peserta dijelaskan terkait cara penanaman mangrove yang didampingi oleh petani lokal mangrove Wonorejo.
Dinda, mahasiswa ilmu kelautan Universitas Brawijaya menjelaskan pada kegiatan clean up ini para  relawan berhasil mengumpulkan sampah laut anorganik sebanyak 265,67 Kg. Sampah ini  ditampung dalan 15 karung sak. Â
Komposisi sampah tersebut meliputi botol plastik, gelas plastik, popok sekali pakai, sandal, kasur, sedotan plastik dan masih banyak lagi jenis sampah anorganik lainnya.
Penanaman mangrove dan membersihkan sampah ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh TCC Surabaya. Â Kegiatan rutin lainnya adalah uji kualitas air di pintu air Sungai Jagir Surabaya.Sungai ini adalah satu anak Sungai Brantas yang mengalir ke muara ekowisata mangrove Wonorejo Surabaya.
Aksi Brantas sekali lagi membuktikan bahwa anak mudalah harapan dan ujung tombak untuk menyelamatkan lingkungan.  Generasi muda  memang harus melakukan hal itu karena mereka jugalah yang akan menuai akibatnya jika lingkungan rusak.
Irvan SjafariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H