Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Palembang Artikel Utama

Bukankah Kerajinan Songket Potensi Jadi Ujung Tombak Pariwisata Palembang?

23 Februari 2024   21:29 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:31 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha yang berlokasi kawasan Bukit Lama, Palembang juga bertujuan agar masyarakat dapat membeli produk fesyen dan dekorasi rumah yang berkualitas premium di negeri sendiri dari pada produk dari negara lain.

"Kita buka titik cabang kerja sama dengan 17 perusahaan baik National maupun International. Hotel-Hotel di Palembang untuk Wisatawan," ujar Irna ketika saya hubungi lewat WA 23 Februari 2024.

Dalam company profilenya Alishamarsya sudah mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Uni Emirat Arab dan Turki.

"Untuk Workshop karena Rumah Produksi bisa dikunjungi dengan informasi janji temu sebelumya dan ada minimum pembelian. Kalau di Lokasi Titik kerja sama di Hotel, Maskapai dan Mall wistawan bisa membeli satuan," ungkap Irna.

Dia mengaku terus melakukan melakukan inovasi dan diversifikasi produk. Selain itu Alishamarsya juga menjalin kerja sama dengan berbagai pusat oleh-oleh di Palembang.

Fikri Collection dan Alishamarsya serta sejumlah UKM kerajinan lain di Palembang bisa eksis karena mereka menjual produk yang bisa menjadi ikonik, original, yang membuatnya jadi berbeda. 

Irna Agustine pendiri Alishamarsya-Foto: Dokumentasi Pribadi.
Irna Agustine pendiri Alishamarsya-Foto: Dokumentasi Pribadi.
Kekuatan Kerajinan Songket 

Kalau saya amati sewaktu berkunjung ke sana kerajinan yang menjadi favorit adalah industri rumahan di mana pengunjung bisa berkeliling. Harusnya ini yang dipertahankan di Palembang.

Rumah butik yang menjual kain songket pun dibuat dengan gaya khas Palembang seperti Rumah Butik milik Kemal Abdul Aziz di Jalan Demang Lebar Daun. Hingga para tamu tidak hanya menikmati songket tetapi juga landscape bangunan.

Karakter UKM seperti yang dipertahankan karena wisatawan akan berpose di eksterior dan interior bangunan tidak saja dengan kain songket di media sosial. Ini promosi gratis.

Kalau mau perbandingan adalah Kota Bandung dengan distro, factory outletnya, serta kerajinan jins di Cihampelas. Wisatawan bisa berjalan-jalan di sepanjang jalan Cihampelas, Martadina, hingga Setiabudi. Selain itu beberapa factory outlet menempati bangunan bersejarah, hingga wisatawan juga bisa mendapatkan nuansa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun