Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Universitas Arizona Hadirkan Pabrik Mikro Daur Ulang Plastik, Bisakah Jadi Solusi?

10 Februari 2024   11:14 Diperbarui: 10 Februari 2024   11:15 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah penelitian yang dirilis pada Maret 2023  menunjukkan mikroplastik dari sungai-sungai di Eropa telah menyebar ke laut Arktik.

Plastik dibuat dengan 13.000 bahan kimia, menurut laporan PBB pada Mei 2023.  Dari jumlah itu sebanyak 3.200 di antaranya memiliki "sifat berbahaya" yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan.

Masih banyak lagi yang belum pernah diteliti dan mungkin juga beracun, menurut laporan dari Greenpeace.

Penasihat ilmiah dan teknis di Jaringan Penghapusan Polutan Internasional (IPEN). "Karena tidak ada transparansi di pasar Therese Karlsson mengungkapkan hanya sebagian kecil dari bahan kimia tersebut yang diatur secara global.

"Masyarakat tidak mungkin mengetahui plastik mana yang mengandung bahan kimia beracun dan mana yang tidak," kata Karlsson.

Risiko bahan kimia ini meningkat pada plastik daur ulang, karena produk dengan komposisi yang tidak diketahui dipanaskan dan dicampur menjadi satu.

"Hasilnya adalah produk yang sama sekali tidak dikenal dan diperkenalkan kembali ke pasar," pungkas Karlsson.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun