Terobosan yang dilakukan Universitas Arizona memang patut diapresiasi. Sekalipun masih jadi tanda tanya apakah daur ulang  merupakan solusi yang sempurna mengatasi sampah plastik.
Lebih Menakutkan Mikroplastik
Peneliti utama dari Universitas Strathclyde di Glasgow, Skotlandia Erina Brown pada Mei 2023 mengingatkan meningkatkan daur ulang plastik mungkin tampak seperti cara logis untuk mengubah sampah menjadi sumber daya.
Penelitian terbaru menunjukkan daur ulang plastik menimbulkan risiko tersendiri terhadap lingkungan dan kesehatan. Salah satu risikonya ialah tingginya tingkat mikroplastik dan racun berbahaya yang dihasilkan oleh proses daur ulang yang dapat membahayakan manusia, hewan, dan lingkungan.
"Sejujurnya, kami menemukan jumlah yang cukup menakutkan," kata Brown seperti dilansir France24.Â
Pusat daur ulang Inggris tempat Brown menggunakan air dalam jumlah besar, sesuai praktik umum dalam industri daur ulang. Penggunaan air ini  untuk menyortir, mencabik-cabik, dan memisahkan plastik sebelum digabungkan dan diubah menjadi pelet untuk dijual kembali.
Penelitiannya menguji laju mikroplastik -- partikel plastik berukuran hingga 5 mm -- yang dilepaskan ke dalam air melalui proses tersebut.
Hasilnya menunjukkan 75 miliar partikel per meter kubik di air cucian. Sekitar 6 persen dari seluruh plastik yang masuk ke fasilitas tersebut kemudian dilepaskan ke dalam air sebagai mikroplastik, bahkan dengan sistem penyaringan.
Para ilmuwan masih meneliti kemungkinan risiko mikroplastik terhadap kesehatan manusia. Mereka memperkirakan mikroplastik membawa organisme penyebab penyakit berisiko menjadi vektor penyakit. Â Penyakit ini terbawa dari banyak partikel plastik yang dihasilkan dari proses daur ulang dari tempat limbah berasal.
"Air yang digunakan di pusat daur ulang di seluruh dunia sering kali melewati fasilitas pengolahan limbah, yang "tidak dirancang untuk menyaring mikroplastik sebesar ini", kata Brown.
Mikroplastik yang terperangkap dalam lumpur limbah sering kali secara tidak sengaja diaplikasikan ke ladang sebagai pupuk. Pada sisi lain mikroplastik yang tertinggal di air yang telah diolah akan masuk ke sungai lokal dan berakhir lebih jauh.Â