Hasil pemulihan hutan mangrove ini mampu menyerap 3.856 ton karbon per 46,3 hektar.
Selain melakukan restorasi mangrove, CMC Tiga Warna juga mempunyai 10 hektar terumbu karang dan 36 hektar hutan lindung.
Warga dilibatkan sebagai pemandu wisata, penjaga pantai, hingga mengelola homestay dalam kegiatan ekowisata. Prinsip pengelolaannya berorientasi pada Ekologi, Sosial, dan Ekonomi. Sumber: KoridorÂ
"Bagi kami nilai ekologis lebih penting daripada nilai ekonomi," ujar Lia dalam dokumentasi videonya yang saya saksikan, 7 Februari 2024.
Perempuan kelahiran 1993 ini  meraih puluhan penghargaan atas aktivitasnya di bidang lingkungan. Di antaranya, Pemuda Utama Jawa Timur Kategori Bidang Kesadaran Dalam Kemajuan Pembangunan Jawa Timur di Bidang Pengembangan Ecotourism dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 dan Terbaik II Nasional Anugerah Pesona Indonesia tahun 2017 kategori Destinasi Wisata Bersih Terpopuler.
Kesadaran yang sama juga ditunjukkan Komunitas Laut Biru di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Pada awalnya komunitas yang digagas Muhammad Putra Ardiansyah bersama puluhan orang lainnya melakukan kegiatan bersih pantai sejak 2021.Â
Mereka membersihkan sampah plastik di Pantai Ba'bataoa Lapeo, atau Pantai Lapeo, di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Februari 2022 Â Sumber: Koridor
Kemudian pada 2023, komunitas ini melakukan penanaman terumbu karang sekitar 100 meter dari pedalaman di kedalaman 4-5 meter, dengan hasil 80 persen bagus.
"Nah, habis lebaran pada 2024 ini kami melakukan penanaman 10 ribu bibit mangrove di pesisir Campalagian, Desa Lapeo, Kenje dan Panyampa, " kata Putra ketika saya hubungi lewat WA, 7 Februari 2024.
Saat ini menurut Putra, tidak ada mangrove sebagai pelindung (greenbelt) di pesisir. Kawasan kehilangan 15 meter sejak  2018 akiba abrasi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya