Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gerakan Restorasi Mangrove dari Akar Rumput

7 Februari 2024   13:33 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:20 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lia Putrinda dan ayahnya di ladang mangrove Pantai Clungup-Foto: Dok. Pribadi Lia Putrinda

Saya masih mengingat pada pertengahan 2018  bersama berapa kawan mengunjungi Kawasan Wisata Mangrove, Muara Angke, Jakarta Utara.

Tiket yang harus dirogoh dari kocek memang cukup mahal Rp30 ribu per orang.  Saya paham merawat kawasan eko wisata memang mahal.

Hasilnya, saya seperti menemukan  oase segar, surga hijau di tengah gemerlap property dan hutan beton di Jakarta. Di sebelah areal seluas 100 hektare ini adalah kawasan elite Pantai Indah Kapuk.

Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara resmi berdiri pada 25 Januari 2010. Butuh 12 tahun, sejak 1998 untuk merestorasi lahan yang tadinya ditempati penambak liar yang merusak alam dan mangrove dan dipenuhi sampah.

Setelah direhabilitasi luas tanaman mangrove mencapai 40% dari lebih dari 10 spesies, di antaranya bakau besar (Rhizophora mucronata Lam), bakau merah/slindur (Rhizophora stylosa), tancang (Bruguiera gymnorrhiza), api-api/sia-sia (Avicennia alba).

Inisiatornya patut diapresiasi karena membuktikan hutan mangrove bukan menciptakan hal yang liar, menakutkan, tetapi bisa menyenangkan. Pelestarian lingkungan bisa dikawinkan denga pariwisata.

Hal yang sama dibuktikan Lia Putrinda di Pantai Clungup, Kabupaten Malang, Jawa Timur.  Ketika dia berada di Pantai Clungup pada  2004, Lia bertanya pada ayahnya. "Kok bisa panas begini tidak ada kehidupan?" ujar Lia seperti dikutip dari Koridor 

Sejak itu ketika masih umur 12 tahun, Lia memulai kerja konservas melakukn restorasi mangrove. Berkat kerja kerasnya bersama tim, Lia mampu menanam 77,7 ha dari target utama 81 ha.  Kerja keras ini Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna, unit pariwisatanya.

Kawasan Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna (CMC Tiga Warna) ini tepatnya terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini.

Kawasan ini  dibagi menjadi dua area konservasi: area konservasi Mangrove (Pantai Clungup dan Pantai Gatra) dan area konservasi terumbu karang (Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Batu Pecah dan Pantai Tiga Warna).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun