Pengaruh El Nino menyebabkan peningkatan suhu, kondisi kekeringan yang tidak normal, dan peningkatan risiko kebakaran di daerah tropis Belahan Bumi Selatan.
Jumlah dan emisi kebakaran di Indonesia meningkat pada kondisi El Nino antara bulan Agustus dan November dibandingkan tiga tahun sebelumnya.
Namun jumlah itu tidak sebesar yang terjadi pada 2015 dan 2019, selama tahun El Nino dan tahun positif Dipole Samudera Hindia).
Wilayah tropis Australia juga mengalami jumlah kebakaran hutan dan emisi tertinggi dalam satu dekade terakhir selama Oktober dan November.
Risiko kebakaran hutan diperkirakan akan tetap sangat tinggi di sebagian besar wilayah di negara ini, khususnya di Queensland dan New South Wales.
Untuk itu CAMS Â berjanji akan terus memantau dengan cermat situasi di sana hingga tahun baru.
Amerika Selatan mengalami beberapa kebakaran hutan yang signifikan pada awal tahun di Chile dan Argentina.
Puncak emisi kebakaran di wilayah Amazon pada Agustus dan September umumnya berada di bawah rata-rata.
Hanya saja antara akhir Oktober dan pertengahan November meningkat secara signifikan.
Jurnal Nature menyebutkan hubungan antara perubahan iklim dan kebakaran hutan merupakan hal yang kompleks.
Emisi dari kebakaran hutan bukanlah salah satu penyebab utama peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer kita.