Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sejauh Mana Negara Kaya Membayar Dana Kerusakan Iklim kepada Negara Miskin?

20 November 2023   22:00 Diperbarui: 20 November 2023   22:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksi Oxfam Menagih Janji Negara Kaya-Foto: Oxfam Amerika

Dana ini berasal dari program iklim yang dijalankan melalui bank multilateral, seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Afrika dan Asia. Atau dana tersebut dialokasikan melalui dana iklim multilateral.

Wadah pendanaan multilateral yang paling menonjol adalah Green Climate Fund (GCF). Sumber dayanya bertujuan untuk  memperlambat perubahan iklim, seperti perluasan energi terbarukan, dan untuk adaptasi terhadap cuaca ekstrem dan dampak lain dari pemanasan planet.

Hingga saat ini, negara-negara donor telah menjanjikan sekitar USD20 miliar. Sejauh ini, USD12,8 miliar telah disetujui untuk proyek-proyek dan USD3,6 miliar telah dibelanjakan untuk program-program tertentu.

Sebagian besar proyek berada di Afrika dan Asia, namun ada juga beberapa di Amerika Latin, Karibia, dan Eropa Timur. Setiap empat tahun, negara-negara donor diharapkan menambah dananya.

Hampir setengah dari dana tersebut diberikan dalam bentuk pinjaman yang menguntungkan, dan setengahnya lagi sebagai hibah langsung yang tidak perlu dibayar kembali oleh negara penerima.

Apakah Janji Negara Kaya Ditepati Sepenuhnya?

Gerakan Global untuk Perubahan, Membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan (Oxfam) membantah janji-janji itu terealisasi sepenuhnya.

Jan Kowalzig, pejabat perubahan iklim dan kebijakan iklim di Oxfam Jerman menyampaikan pihaknya hanya mendapatkan klaim sekitar USD83 miliar mengalir ke pendanaan iklim internasional pada tahun 2020.

“Pada awalnya, USD83 miliar terdengar seperti jumlah yang sangat besar, namun kebutuhan negara-negara miskin di Selatan jauh lebih besar dari itu,” kata Jan seperti dikutip dari DW.  

Jan mengungkapkan Oxfam mengetahui dari penelitian bahwa biaya adaptasi terhadap perubahan iklim di negara-negara ini akan melebihi USD300 miliar per tahun pada 2030. Jumlah itu belum termasuk biaya mitigasi iklim di negara-negara tersebut.

Bahkan, katanya  angka USD83  miliar ini telah dilebih-lebihkan. Oxfam menghitung bahwa bantuan iklim riil maksimum berjumlah sekitar USD24,5 miliar yang diberikan pada  2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun