Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sejauh Mana Negara Kaya Membayar Dana Kerusakan Iklim kepada Negara Miskin?

20 November 2023   22:00 Diperbarui: 20 November 2023   22:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksi Oxfam Menagih Janji Negara Kaya-Foto: Oxfam Amerika

“Selain itu banyak proyek yang terdaftar secara resmi hanya mempunyai dampak kecil terhadap perubahan iklim,” kata Jan lagi.

Sementara Sabine Minninger dari organisasi bantuan German Bread for The World menyatakan hal sinis. Memang,  katanya negara-negara industri telah memberikan dana USD100 miliar.

Namun dana itu berupa pinjaman yang harus dibayar kembali negara berkembang. Pembayaran kembali ini meningkatkan beban utang negara-negara miskin di Dunia Selatan

 "Itu memalukan," katanya.

Negara Berkembang Juga Mendapat Dampak

Padahal negara berkembang juga menanggung akibat perubahan iklim. Negara-negara berkembang hanya menghasilkan sedikit polusi yang menyebabkan perubahan iklim.

Negara-negara berkembang sudah menanggung beban dampak destruktif yang paling besar, seperti badai, banjir, dan kekeringan.

Contohnya pada 2020, Topan Harold menghajar negara kepulauan Vanuatu.  Topan ini menghancurkan sekolah dan ladang tanaman.  

Akibat lainnya pada satu  provinsi, sekira 90% penduduknya kehilangan tempat tinggal. Total kerugian sebesar USD600 juta. Jumlah ini  mewakili lebih dari 60% produk domestik bruto negara tersebut

Vanuatu adalah bagian dari koalisi negara-negara berpenghasilan rendah yang menyerukan negara-negara kaya untuk menanggung dampak buruk iklim.

Amerika Serikat  seharusnya membayar bagian yang setara dengan emisi karbon historisnya. Kalau dihitung harusnya menanggung hampir setengah dari USD100 miliar tersebut. Kenyaataanya menyumbang sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun