Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sejauh Mana Negara Kaya Membayar Dana Kerusakan Iklim kepada Negara Miskin?

20 November 2023   22:00 Diperbarui: 20 November 2023   22:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksi Oxfam Menagih Janji Negara Kaya-Foto: Oxfam Amerika

Bahan bakar fosil telah menopang keberhasilan ekonomi sejumlah negara sejak revolusi industri, namun kemakmuran yang tercipta memberikan dampak gas rumah kaca dan menciptakan kerusakan iklim.

Setelah negara-negara tersebut, sebagian besar berada di benua Eropa dan Amerika Serikat merasakan akibat kerusakan iklim, seperti  cuaca panas ekstrem hingga dihantam supertopan barulah mereka menyadari tinggal waktu saja kiamat tiba.

Untuk mencegah kerusakan iklim lebih luas, negara kaya menginginkan agar negara berkembang dan miskin harus  menghindari pemakaian bahan bakar fosil dan menghentikan pengurangan hutan demi kepentingan apa pun.

Gagasan terbesar agar negara berkembang dan miskin bersedia melakukan hal itu ialah negara kaya bersedia membayar dana kerusakan iklim kepada negara-negara itu.

Sejak KTT Iklim Dunia 1992 di Rio de Janeiro gagasan dana kerusakan iklim ini de-ide ini telah menjadi inti dalam negosiasi.

Namun yang kerap bergaung ialah janji negara industri pada KTT Iklim PBB di Kopenhagen pada 2009 untuk mengumpulkan USD100 miliar per tahun pada 2020.

Janji ini diperkuat pada pertemuan Paris pada 2015, di mana para delegasi sepakat untuk terus membayar jumlah ini setiap tahun 2025 lalu menetapkan angka baru.

Skenario Pelaksanaan

Bagaimana pelaksanaannya?  Negara-negara industri terutama memberikan dana publik. Namun mereka semakin ingin memberikan uang tunai melalui investasi swasta.

Dana publik dari negara-negara donor merupakan bagian terbesar dari pendanaan iklim. Sekitar setengahnya mengalir secara bilateral dari negara donor ke negara penerima, sebagian besar dalam bentuk bantuan pembangunan.

Porsi lainnya adalah uang multilateral, artinya banyak negara memberikan uang kepada banyak negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun