Bagaimana rasanya berada di dalam wilayahnya yang suhunya sampai 58 Derajat Celcius, tanyakan pada rakyat Brazil? Akibat keganasan El Nino negeri samba itu berada dalam titik didih.
Menurut laporan BBC,  imbas El Nino  membuat gelombang panas menerjang  hampir dari tiga ribu kota besar dan kecil di seluruh Brazil. Hal yang tidak terjadi sepanjang sejarah negeri itu.Â
Akibat fenomena El Nino ini, pada Minggu 12 November, suhu di Rio de Janeiro mencapai 42,5 derajat Celcius. Â Dua hari kemudian suhu di kota kedua Brazil itu menembus 58,2 derajat Celcius. Â
Institut Meteorologi Nasional (Inmet) Â menyebutkan Kota So Paulo mengalami suhu rata-rata 37,3C pada 14 November 2023.
Gelombang panas berdampak pada seratus juta orang di negeri yang terletak di selatan Amerika Selatan ini.
Otoritas setempat mengaitkan petaka ini  dengan fenomena El Nio dan perubahan iklim.
Seorang warga  Sao Paolo, Riquelme da Silva, 22, mengaku kelelahan akibat suhu panas ekstrem ini. Begitu sampai di rumah ia mandi air dingin agar bisa tidur.
Di jalanan Sao Paulo, orang-orang berpakaian seperti layaknya hari musim panas pada umumnya.
"Panas tapi berangin. Kami terbiasa dengan panasnya," kata Jose Carlos Antonio, seorang pekerja konstruksi berusia 40 tahun dikutip dari France24.Â
Inmet mengeluarkan peringatan merah untuk sebagian besar negara bagian di negeri bahwa suhu mungkin mencapai 5C di atas rata-rata selama lebih dari lima hari. Dampaknya bagi kesehatan akan serius. Â
Sejak Agustus 2023
Kondisi ekstrem ini telah dialami Brazil sejak Agustus lalu yang seharusnya berada di musim dingin. Â Pada bulan itu suhu sudah mencapai 42 C.
Pada Agustus itu gelombang panas  sudah melanda 19 dari 26 negara bagian Brasil, termasuk ibu kota Brasilia.
Hal ini juga menyebabkan kondisi kering dan kelembapan rendah di negara yang merupakan rumah bagi hutan hujan tropis Amazon.
Menurut peneliti di Universitas Federal Rio de Janeiro Renata Libonati, kemungkinan besar memperburuk suhu yang lebih tinggi dan kondisi cuaca yang lebih kering.Â
Hanya saja katanya  dampak gelombang panas di Brazil tidak akan seperti di Eropa, karena kota-kota di Brasil lebih terbiasa dengan suhu tropis.
Bagaimana dengan 2024?
Tentu saja menjadi tanda tanya karena Brazil baru memasuki musim panas pada Desember hingga Maret 2024. Apakah yang terjadi, musim dingin saja sudah panas ekstrem.
Kombinasi antara rekor panas tertinggi di lautan yang tercatat pada bulan Agustus dan kemungkinan berlanjutnya El Nio hingga Maret 2024 menunjukkan musim panas dengan suhu tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Brasil.
Para ahli mengatakan bahwa hujan yang melanda wilayah Selatan akan semakin kuat seiring dengan El Nio, terutama pada bulan Desember. Sementara cuaca panas dan kering menerpa  wilayah Utara dan Timur Laut.
Ketidakpastian terjadi di wilayah Tenggara, tanpa adanya tanda-tanda jelas akan turun atau berkurangnya hujan dan panas.
Namun kata kepala departemen geografi di Universitas Federal Rio Grande do Sul  Francisco Aquino, ada kemungkinan Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya akan mencapai suhu di atas rata-rata sepanjang sejarah pada musim panas.
"Semua model prakiraan iklim musiman yang memperhitungkan musim semi dan musim panas menunjukkan kemungkinan 70% bahwa suhu akan berada di atas rata-rata," kata ahli iklim tersebut pada Folha de Sao Paolo. Â
Irvan Sjafari
Sumber gambar. https://clima.inmet.gov.br/progtÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H